10 Kiai Banten Berdoa untuk STISNU Nusantara Tangerang
NU Online · Sabtu, 28 Januari 2017 | 06:03 WIB
Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Nahdlatul Ulama (STISNU) Nusantara Tangerang konsisten dalam mempertahankan tradisi ulama Nusantara. Misalnya Kamis malam (26/1) 10 kiai Banten berzikir, bertawassul mendoakan STISNU.
KH Aliyudin Zein mengenalkan kepada pimpinan STISNU bahwa yang hadir pada malam itu adalah orang-orang pilihan Allah yang mengkhususkan diri mendoakan STISNU.
"Beliau hadir, kita mintakan doa agar kampus kebanggaan warga NU ini diberkahi Allah dan segera berubah status dari Sekolah Tinggi menjadi universitas," ungkap kiai akrab disapa Abah Ali.
Di antara kiai yang hadir adalah KH Latif Humaed (Tangerang), KH Hamzah (Serang) KH Junaedi (Tangerang), KH Aspuri (Gunung Kaler), KH Sambas (Serang) KH Syarmun (Tangerang).
Abah Ali, yang masih keluarga besar Syaikh Nawawi Banten menjelaskan bahwa doa-doa kiai itu, insyaallah manjur dan diterima Allah. Sebab, semua kiai itu wira'i dan punya tugas dan keahlian masing-masing.
KH Juned, kata Abah Ali, adalah ahli fiqh yang tahu tata letak dan halaman berapa pada sebuah kitab dari setiap permasalahan fiqhiyah. KH Aspuri ahli tahlil, sebab ia selalu hadir dalam setiap kematian di kecamatan daerah ia tinggal. Setiap malam keliling tahlilan. sementara kiai Hamzah sudah sepuh dan ketawadhuan dalam kearifannya.
Wakabid Akademik STISNU H. Muhamad Qustulani sangat berbahagia dengan kehadiran para kiai yang rela meluangkan waktu hadir ke STISNU. Dan tidak hanya hadir, tetapi mendoakan agar kampus ini diberkahi Allah.
"Iya, kami konsisten dengan visi misi STISNU yang mengakomodir tradisi dan kearifan lokal yang baik untuk masuk dalam tradisi akademik di STISNU Nusantara". ujarnya.
STISNU, kata dia, tidak hanya mencetak ahli intelektual tetapi pun melahirkan generasi saleh spiritual.
"Jadi, kepada siapa pun, tidak usah khawatir menguliahkan anak, saudara dan tetangganya untuk bersama mengabdi dan belajar di kampus Nahdlatul Ulama". tambahnya.
"Doa-doa kiai khos, insyaallah tidak putus untuk mahasiswa dan dosen serta pengabdi STISNU," tegasnya.
Para kiai itu mengadakan tahlilan dan membacakan awrad "rabbi la tadzarni fardan wa anta khairul waritsin" sebanyak 1000 kali dan ditutup dengan doa.
Hadir pada kesempatan tersebut, Wakabid Administrasi dan Keuangan Fahmi Irfani, Wakabid Kerjasama dan Kelembagaan Nurullah, Ka Perpustakaan Ecep Ishak, Ka. Prodi Hukum Ekonomi Syariah Falizar Rivani dan mahasiswa dan mahasiswi STISNU Nusantara Tangerang. (Red: Abdullah Alawi)
Terpopuler
1
Soal Tambang Nikel di Raja Ampat, Ketua PBNU: Eksploitasi SDA Hanya Memperkaya Segelintir Orang
2
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
3
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
4
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
5
Khutbah Jumat: Jagalah Alam, Jangan Malah Merusaknya
6
PBNU Rencanakan Indonesia Jadi Pusat Syariah Dunia
Terkini
Lihat Semua