Sekjen DPP PKB versi Muktamar II Semarang, Zannuba Arifah Chafsoh atau Yenny menegaskan jika Ketua Umum Dewan Syuro DPP PKB KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) tidak perlu pujian-pujian dalam bentuk buku. Sebab, yang dibutuhkan adalah diakuinya Gus Dur sebagai Ketua Umum Dewan Syuro DPP PKB yang selama ini diabaikan oleh A. Muhaimin Iskandar
“Tanpa pengakuan resmi Gus Dur sebagai Ketua Umum Dewan Syuro DPP PKB berarti pengingkaran sekaligus pengkhianatan terhadap Gus Dur. Kalau itu diakui oleh Muhaimin Iskandar dkk, maka PKB Kalibata terbuka untuk islah,” tandas Yenny dalam membuka acara '12 Tahun PKB Pro Gus Dur' di Kantor DPP PKB Kalibata Timur I No.12 Jakarta Selatan, Rabu (21/7).<>
“Karena itui slah PKB itu bukan dengan buku dan pujian-pujian yang sesungguhnya hanya sebagai manipulasi politik,” tandas dalam acara yang dihadiri pengamat politik Yudi Latif, Ketua PBNU KH. Masdar F. Mas’udi, Moeslim Abdurrahman dan beberapa fungsionaris DPP PKB Kalibata lainnya.
Menurut putri Gus Dur itu, sekarang ini politik serba uang. Sehingga harga politik menjadi mahal. Apakah pemilu, pilpres, pilkada dan lain-lain. Karena itu hanya orang yang beruang saja yang bias tampil ke pentas politik nasional. Tapi, kata Yenny, semua itu harus dilawan oleh kekuatan politik yang berbasis akar rumput, yang selama ini diperjuangkan oleh Gus Dur.
“Gus Dur yang konsisten memperjuangkan pemberdayaan rakyat, kejujuran, keadilan, demokrasi, HAM, pluralism selama ini terpinggirkan oleh penguasa yang dzolim,” tutur Yenny. (nif)