Jakarta, NU Online
Wiranto yang merupakan salah satu kandidat dari Partai Golkar dan juga dicalonkan sebagai pengganti Gus Dur sebagai capres PKB dalam pertemuan Buntet terus melakukan pendekatan ke kalangan kyai dengan melakukan kunjungan ke pesantren Lirboyo Kediri (11/03).
Dalam pertemuan tertutup yang berlangsung hampir 2,5 jam dikediaman KH Idris Marzuki, hadir KH Nur Muhammad Iskandar ,KH Muhammad Syubadar, selain beberapa kyai lainnya seperti KH Anwar Manshur (PP Libroyo), KH Zakki Ubaid (Pasuruan), KH Anwar Iskandar (Ketua Dewan Syuro DPW PKB Jatim), KH Miftahul Achyar (Syuriah PWNU Jatim), KH Fachrurrahim (Malang), KH Ahmad Syatibi (Banten), KH Zainuddin Djazuli dan KH Nurul Huda Djazuli (keduanya dari PP Alfalah Ploso Kediri).
<>Dalam kesempatan itu juga Wiranto menegaskan keseriusannya sebagai presiden bukan sebagai wakil presiden untuk disandingkan dengan Gus Dur. "Sampai sekarang saya tidak punya niat dan tidak mendaftar sebagai calon wakil presiden. Kalau ada rumor saya ditunjuk Gus Dur sebagai calon presiden dari PKB, ya Alhamdulillah," kata Wiranto.
Pengasuh Ponpes Lirboyo, KH Idris Marzuqi, kepada wartawan mengatakan, para kyai sepakat memberikan penilaian bagus terhadap konsep dan program yang disampaikan Wiranto usai pertemuan itu.
"Tadi para kyai mendengarkan konsep-konsep dari Pak Wiranto. Nanti untuk selanjutnya terserah kyai-kyai. Tetapi ternyata apa yang disampaikan Pak Wiranto menyangkut pemberantasan korupsi dan lain sebagainya bagus kok," ujar Kyai Idris yang selama ini berperan sebagai juru bicara Kyai Khosh NU.
Hal senada juga diungkapkan pengasuh Ponpes Asshiddiqiyyah yang juga anggota FKB DPR RI, KH Nur Muhammad Iskandar SQ.
"Pak Wir menjadi capres bukan semata-mata jabatannya, tetapi dalam rangka ibadah untuk menegakkan kebenaran. Dan apa yang disampaikan Pak Wir kepada para kyai merupakan sesuatu yang terbaik," tandas Nur Iskandar.
Begitu juga pernyataan KH Muhammad Syubadar, pengasuh Ponpes Besuk Pasuruan. Hanya saja menurut dia semua capres mempunyai peluang sama baik KH Abdurrahman Wahid, Wiranto, Susilo Bambang Yudhoyono, KH Hasyim Muzadi maupun Prabowo.
"Pertemuan di Buntet Cirebon kan tidak hanya mencalonkan Gus Dus saja. Tetapi siapapun punya peluang yang sama," kata salah satu Kyai Khosh itu.
Namun demikian para kyai sepakat untuk menentukan capres setelah Pemilu legislatif mendatang. "Nah kalau sudah terjaring nama-nama capres, biasanya para kyai akan melakukan istikharah (sholat minta petunjuk, red) untuk menentukan siapa yang layak didukung," ucap Kyai Idris.(red)