Pada Selasa malam (23/3) muktamirin mengikuti sidang pertama yakni Sidang Pleno membahas Tatib Muktamar. Sidang pleno pertama tersebut dipimpin oleh KH. Hafidz Usman dibantu oleh unsur dari PBNU. Begitu sidang dibuka, muktamirin langsung berebut tanggapan. Suasana bertambah gaduh ketika peserta mulai saling memotong pembicaraan.
Suasana gaduh tersebut berangsur reda dan tenang begitu Rais 'Aam PBNU, KH MA. Sahal Mahfudz memasuki arena Sidang Pleno. Dari situ kelihatan aura wibawa Kyai Sahal masih sangat besar di hadapan warga NU peserta Muktamar. Namun begitu kyai Sahal meninggalkan arena Sidang Pleno, forum kembali gaduh.<>
Kegaduhan karena berebut untuk berbicara itu ditanggapi sebagian peserta sebagai hal wajar yang demokratis asal tidak anarkis. Namun tak urung juga membuat hal itu dikritik oleh sebagian yang lain. "Gaduh begitu apa karena banyak lihat TV,atau seperti perilaku DPR," tanya seorang peserta.
Namun di luar hal tersebut, kehadiran Kyai Sahal menepis desas-desus yang selama ini berkembang bahwa kesehatan Kyai Sahal tidak memungkinkan lagi untuk menduduki Rais 'Am PBNU dan kehadiran beliau ini juga menepis anggapan bahwa Kyai Sahal tidak aktif atau pasif. Padahal kenyataannya adalah tidak,beliau masih sehat wal 'afiyat dan berwibawa di mata muktamirin. (mus)