Jakarta, NU Online
Dua orang wartawan Metro TV yang sedang meliput di Irak, sudah tiga hari terakhir tidak diketahui nasibnya. Kedutaan Besar RI di Amman, Jordania, mengaku kehilangan kontak sejak 15 Februari dengan kedua wartawan yang sedang ditugaskan ke kota Ramadi, sekitar 150 kilometer dari Bagdad, Irak.
Juru Bicara Departemen Luar Negeri Marti Natalegawa mengatakan, Departemen Luar Negeri baru mendapat laporan hilangnya dua wartawan Metro TV, reporter Meutia Hafidz dan kamerawan Budiayanto.
<>Menurut informasi KBRI Amman, mereka mendapat laporan dari warga negara Jordania bernama Deeb Nabulsi yang menyewakan sebuah kendaraan Chevrolet beserta pengemudi kepada dua wartawan Metro TV. Menurut Deeb, pada 15 Februari sekitar pukul 13.00 waktu setempat, ia mendapat informasi bahwa di kota Ramadi mobil mereka dihadang kelompok bersenjata yang mengenakan seragam militer. Pengemudi dan dua wartawan itu dibawa kelompok bersenjata tersebut ke tempat yang belum diketahui hingga saat ini.
Marti menegaskan, dirinya belum dapat menyatakan bahwa kedua wartawan tersebut diculik karena ini baru informasi awal yang diterima dari KBRI Amman. "Saat ini pihak Deplu tengah mengutus penghubung KBRI Amman bernama Walid Gatak Salman untuk mencari informasi terbaru," katanya.
Siang ini, Pemimpin Redaksi Metro TV Don Bosco Selamun mengadakan pertemuan dengan Marti untuk meminta kepastian mengenai berita ini. Pimpinan Metro TV belum memberi keterangan soal kasus yang menimpa wartawannya ini. (Ti/Cih)