Pekalongan, NU Online
Warga Nahdlatul Ulama Pekalongan dan sekitarnya nanti malam (5/1) akan menggelar peringatan wafatnya KH Abdurrahman Wahid di Gedung Aswaja Jalan Sriwijaya 2, Kota Pekalongan.
Kegiatan yang sama juga pernah digelar tahun lalu di halaman Gedung Aswaja yang dihadiri sekitar 5000 pengunjung warga nahdliyyin dari berbagai daerah. Bahkan dari kalangan etnis Tionghoa juga banyak yang hadir.
<>
Ketua Panitia peringatan Haul Gus Dur, KH Kasiman Mahmud kepada NU Online mengatakan, kegiatan peringatan ini menjadi sebuah keharusan untuk dilaksanakan setiap tahun di Kota Pekalongan, meski dalam bentuk yang paling sederhana. Pasalnya, Gus Dur tidak hanya seorang pemimpin warga nahdliyyin saja, akan tetapi bapak bangsa yang mengayomi semua pihak.
Dikatakan, Gus Dur meski pernah jadi Presiden RI yang cuma sebentar, akan tetapi jasa jasa beliau sangat berarti bagi perkembangan demokrasi di Indonesia, khususnya bagi kelompok Etnis Tionghoa yang selama ini khususnya di era orde baru selalu dipersulit untuk menjalankan aktifitasnya.
Meski oleh pemerintah hingga saat ini Gus Dur belum ditetapkan sebagai pahlawan nasional, menurut Kasiman saat ini Gus Dur sudah dianggap pahlawan bagi masyarakat Tionghoa.
Acara peringatan nanti malam akan diisi dengan tahlil dan tausiyah oleh Habib Ismail bin Abdullah Alatas, KH Akrom Sofwan dan Habib Muhammad Luthfy bin Ali bin Hasyim bin Yahya dengan iringan musik rebana jawan "Al Imani" dari Kraton Kidul Kota Pekalongan.
Panitia mengaku telah menyebarkan undangan ke berbagai pihak, khususnya pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Pekalongan, jajaran anggota TNI dan Polri Pekalongan, warga nahdliyyin, tokoh masyarakat dan tokoh agama di Kota Pekalongan dan menarget dihadiri minimal 2000 pengunjung.
Redaktur : Mukafi Niam
Kontributor: Abdul Muis