Wakil Presiden Jusuf Kalla, mengingatkan masyarakat untuk tidak menyelesaikan persoalan bangsa dengan amarah.
"Kita selesaikan dengan doa bersama dan upaya bersama. Kita tidak mungkin menyelesaikan dengan marah-marah bersama. Apabila kita hanya dengan marah terus menerus, upaya-upaya itu tentu sulit," katanya di Desa Jatibarang Lor, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Brebes, Jateng, Ahad (2/2).<>
Berbicara pada "Idul Khotmi At-Tijani" Nasional ke-215, pengangkatan Syeik Ahmad At-Tijani sebagai seorang wali dengan gelar Syeik Qutub Rabbani, ia mengatakan bangsa Indonesia kini tengah mengalami bermacam bencana dan berbagai persoalan lain.
"Ini semua hanya dapat diselesaikan dengan doa bersama dan upaya bersama lainnya," ujarnya menegaskan.
Karena itu, tambah Wapres, pemerintah mengharapkan doa, ikhtiar, ilmu secara bersama-sama dengan bimbingan para ulama, para kyai, para alim ulama, para hamba, dan ustad untuk menyelesaikan berbagai persoalan bangsa.
Jusuf Kalla menambahkan, jika masyarakat dan semua pihak hanya marah-marah dalam menghadapi setiap persoalan, hal itu hanya akan menghambat segala upaya yang dilakukan.
Ia mengatakan, Indonesia merupakan bangsa dan negara yang besar tidak saja dari segi kekayaan alamnya, tetapi juga sumberdaya manusianya. "Sebagai bangsa dan negara yang besar, kita tentu memiliki kelemahan dan keunggulan tertentu. Tetapi semua itu hanya dapat menjadi potensi yang besar jika kita berdoa, berikhtiar dan kerja keras," kata Wapres.
Jusuf Kalla menambahkan, "saya yakin para ulama dan kita semua selain mendorong rasa ketakwaan, rasa sabar dan doa, tentu mendorong juga kerja keras itu. Karena tanpa kerja keras, tentu kita tidak bisa bersyukur dan bangsa ini tidak akan maju". (ant/lil)