Jakarta, NU.Online
Shoko Asahara, pemimpin sebuah sekte hari kiamat Jepang yang menyerang di sebuah kereta bawah tanah Tokyo tahun 1995, dijatuhi hukuman mati karena memerintahkan serangan itu.
Asahara (48) memerintahkan anggota-anggota kelompoknya, Aum Shinri Kyo (kebenaran tertinggi), untuk menebarkan gas maut sarin di jalur-jalur KA bawah tanah Tokyo.
<>Sejumlah 12 orang tewas akibat aksi teror yang operasinya langsung dipimpin Asaraha, yang bernama asli Chizuo Matsumoto itu. Proses peradilan sampai putusan mati jatuh memakan waktu delapan tahun.
Para jaksa menuntut agar Asahara digantung sampai mati untuk perbuatannya memerintahkan serangan teror itu, serta beberapa kasus pidana terpisah lainnya yang menewaskan 15 orang lainnya. Mereka yang tewas ini kebanyakan bekas anggota sekte yang keluar ajaran itu.
Serangan teror saat musim semi di Tokyo itu memberi pemandangan mengerikan bagi rakyat Jepang, dengan deretan korban tergeletak di tepi-tepi jalan setelah lolos maut. Sampai terjadinya peristiwa itu, Jepang termasuk negara yang bebas kejahatan di jalan-jalan.
Pembela Asahara diperkirakan akan mengajukan banding ke Mahkamah Agung atas putusan hakim tersebut. Proses banding ini kembali akan memakan waktu sangat panjang bisa sampai satu dasawarsa berikutnya. Sekte yang dipimpin Asahara mengajarkan keyakinan gabungan antara ramalan-ramalan supranatural dengan datangnya kiamat, digambarkan akibat serangan nuklir Amerika Serikat terhadap Jepang.
Diam
Vonis ini merupakan puncak pengadilan yang telah berlangsung hampir delapan tahun, di mana Asahara kebanyakan tidak mengatakan apapun. Masih tidak jelas mengapa tepatnya Asahara memerintahkan serangan Tokyo itu.
Sekte itu mencampur ajaran Budha, Hindu dan Kristen dan percaya hari kiamat tidak bisa dihindari.
Kelompok ini juga mulai merasa terancam oleh polisi saat serangan terhadap kereta bawah tanah itu, dan sejumlah pengamat percaya serangan itu juga dimaksudkan untuk memperlambat dan membingungkan pihak berwenang.
Sekte Aum masih beroperasi, dengan nama baru Aleph dan mengaku memperlunak pendirian mereka. Pihak berwenang Jepang masih memantau kelompok itu secara ketat dan percaya kelompok itu masih berbahaya.(atr/bbc/cih)
SHOKO ASAHARA
1955 Dilahirkan di Yatsushiro, nama asli Chizuo Matsumoto
1987 Mendirikan Aum Shinrikyo
1994 Serangan gas sarin pertama
1995 Serangan gas sarin di kereta bawah tanah Tokyo
1996 Mulai diadili
2004 Pengadilan berakhir