Warta

Ulama Ahli Falaq Makin Langka

Kamis, 3 September 2009 | 07:26 WIB

Medan, NU Online
Ahli "ilmu falaq" atau pengetahuan yang berfungsi untuk menghitung waktu dari pergerakan bulan dan bintang semakin langka di Sumatera Utara (Sumut).

"Seingat saya, hanya tinggal tiga orang (yang menguasai ilmu falaq di Sumut)," kata Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumut, Prof Dr H. Abdullah Syah, MA di Medan, Kamis (3/9).<>

Ketiga orang itu, kata Abdullah Syah, adalah H. Arso, SH, MAg, tim ahli Badan Hisab dan Rukyat (BHR) Sumut, Syaifuddin, hakim Pengadilan Agama Binjai dan Erlina Hasan, dosen Fakultas Syariah IAIN Sumut.

Sedangkan ada ulama-ulama lain yang sangat dikenal sebagai pakar ilmu falaq itu sudah banyak yang meninggal dunia.

"Contohnya, Ustadz TM. Ali Musa, Ustadz Lahmuddin Nasution dan Ustadz Abdul Halim," katanya.

Menurut dia, semakin langkanya ahli ilmu falaq itu di Sumut disebabkan rendahnya minat masyarakat untuk mempelajarinya secara serius karena ilmu itu sendiri sangat sulit.

Selain harus ahli dalam ilmu berhitung, pengetahuan yang sering juga disebut "ilmu miqat" dan "ilmu hisab" itu sangat membutuhkan ketelitian, ketekunan dan keseriusan yang tinggi.

Tanpa semua kriteria itu, seseorang tidak akan mungkin menjadi ahli ilmu falaq, kata Gurubesar IAIN Sumut itu.

Ia menambahkan, MUI Sumut terus mengimbau dan memotivasi pelajar, mahasiswa, pesantren atau perguruan tinggi Agama Islam untuk bersedia dan serius mendalami ilmu yang sulit itu.

Selain itu, MUI Sumut juga mengajarkan dasar-dasar ilmu falaq kepada para siswa yang sedang mengikuti pendidikan kader ulama di daerah tersebut.

Dengan semua langkah itu diharapkan muncul ahli-ahli ilmu falaq baru yang siap menggantikan senior mereka, katanya. (ant/mad)


Terkait