Banda Aceh, NU.Online
Tokoh ulama Kabupaten Aceh Selatan,
mengimbau seluruh komponen masyarakat di daerahnya agar menyatakansikap bersatu dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Imbauan kepada masyarakat di kabupaten penghasil buah pala terbesar di Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) agar bersatu dalam kerangka NKRI itu disampaikan dan ditandatangani tujuh tokoh ulama setempat seperti diberitakan ANTARA.
Tujuh ulama Aceh Selatan yang menandatangani surat imbauanitu masing-masing, Teungku HM. Daud Al-Yusufi, Teungku H. Amran Waly, Teungku H. Baihaqi Daud, Teungku Yunus Thaiby, Teungku H.Marhabab Adnan, Teungku H. Djazuli Al-Djailani dan Teungku Anwar Fahimi.
Enam butir imbauan ulama Aceh Selatan itu yakni meminta agar masyarakat untuk menjalin hubungan silaturrahmi, tolong-menolong dan saling kasih. Orang yang seagama adalah saudara, haram menganiaya dan merusak harta serta keluarganya.
Para ulama Aceh Selatan juga mengajak masyarakat untukbersatun padu berpihak kepada NKRI sebagai pemerintah yang sah.
Para ulama juga minta rakyatnya untuk meninggalkan ajakan separatis GSA dengan segala tipu dayanya yang telah membawa masyarakat pada kehancuran bidang sosial, ekonomi, pendidikan dan perjuangan GSA bertolak belakang dengan ajaran Islam.
Selanjutnya, ulama Aceh Selatan itu menilai bahwa tindakan makar yang dilakukan oleh separatis GSA selama ini sangat terkutuk menurut pandangan agama, seperti membunuh, merampok, menyiksa dan membakar sekolah.
"Mari kita kembali kepada kebenaran dan iman kepada Allah SWTdengan mengikuti ajaran Rasulullah SAW," jelas ulama Aceh Selatan.
Dalam imbauan itu, para ulama juga meningatkan masyarakat di daerahnya agar hati-hati dengan propaganda yang dilakukan GSA, seperti berita dusta, adu domba dan fitnah. Tindakan GSA itu selama ini telah membawa keresahan, perpecahan hebat dalam kehidupan masyarakat Aceh.
"Mari kita hidup dalam kedamaian hati, jauhi iri dan dengki. Hargailah orang-orang pandai dan jauhi orang-orang yang bodoh dan jahat, karena setiap kejahatan itu akan berakibat kepada pelakunya," demikian imbauan tokoh ulama Aceh Selatan itu.(Cih)