Warta

Tunggu Gus Dur, Jenazah KH Fuad Hasyim Dimakamkan Selasa

Senin, 12 Juli 2004 | 12:51 WIB

Cirebon, NU Online
Sesepuh dan pendiri pondok Buntet Pesantren KH Fuad Hasyim (64) yang juga salah seorang pengurus PBNU yang meninggal dunia pada hari Senin pagi sekitar pukul 10.25 WIB, akibat penyakit komplikasi yang sudah kronis, rencananya akan dimakamkan pada Selasa (13/7) seiang pukul 10.00 WIB.

Salah seorang kerabat almarhum KH Fuad Hasyim, KH Anwar Asmali, Senin petang mengatakan, pemakaman jenazah KH Fuad Hasyim ditangguhkan hingga Selasa besok, karena atas permintaan pihak keluarga sambil menunggu KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan Alwi Shihab yang rencananya akan melayat Selasa besok.

<>

"Hingga Senin sore para pelayat berdatangan dari dalam dan luar Cirebon untuk melayat almarhum yang kini disemayamkan di rumah duka kompleks Buntet Pesantren di Desa Mertapada, Astanajapura, Kabupaten Cirebon," katanya.

Ia mengatakan, pihaknya tidak tahu persis siapa saja pejabat yang sudah melayat almarhum KH Fuad Hasyim, namun yang pasti, sejumlah kerabat dan pejabat dari luar kita dan dalam kota Cirebon berdatangan sejak Senin siang.

Dikatakannya, Cirebon kini kehilangan seorang tokoh kiai NU kharismatik dan sesepuh serta pendiri Buntet Pesantren, yang juga rekan dekat KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

Ki Fuad, sapaan KH Fuad Hasyim, meninggal pada usia 64 tahun, setelah sebelumnya sempat terjatuh dari tempat duduknya di rumahnya pada Senin pagi sekitar pukul 09.30 WIB.

Almarhum Ki Fuad meninggalkan seorang isteri dan 11 anaknya. Menurut putera sulung Ki Fuad, KH Lutfi Al Hakim, meninggalnya Ki Fuad membuat kaget seluruh penghuni pesantren Buntet Cirebon.

Karena, selain sangat mendadak, Ki Fuad juga sehari sebelumnya masih sempat berbincang-bincang dengan para santri dan para puteranya. "Beliau meninggalkan 400 santrinya di pondok Nadwatul Ummah," kata Ki Lutfi.

Kiai yang dikenal dekat dengan Gus Dur itu adalah seorang dari sembilan pendiri Buntet Pesantren Cirebon. Ia juga anggota Rais Syuriah PBNU Pusat. Belakangan, saat menjelang pemilihan presiden, sejumlah capres dan cawapres, selain sowan ke KH Abdullah Abbas (gurunya Gus Dur), juga menyowani dan meminta restu serta petunjuk ke Ki Fuad.

Sejumlah tokoh nasional yang pernah mendapat dukungan, nasehat serta restu Ki Fuad, antara lain Ketua Umum Partai Golkar Akbar Tandjung, Capres dari Partai Golkar Wiranto, Presiden RI Megawati dan suaminya Taufik Kiemas, juga Solahudin Wahid (Gus Solah), serta sejumlah tokoh nasional lainnya.

Jika KH Abdullah Abbas jarang memberi pidato, maka Ki Fuad-lah yang tampil mewakili KH Abdullah Abbas untuk tampil ke panggung. "Ki Fuad sebagai corong dari Pesantren Buntet, gaungnya sama dengan Ki Dullah (KH Abdullah Abbas).(mkf/an)


Terkait