Untuk memperingati kemerdekaan RI ke 58, GP Ansor, PMII, Pemuda Muhammadiyah, dan IMM mengadakan tumpengan bersama di hotel Aryaduta Jakarta (14/08). Ketua GP Ansor Saifullah Yusuf mengatakan bahwa acara ini merupakan ungkapan syukur kita disertai pula dengan tafakur, merenungi dan berusaha memetik hikmah tentang nilai dan semangat perjuangan kemerdekaan sehingga dapat digunakan digunakan sebagai titik awal penataan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.<>
Hadir juga dalam acara tersebut KH Mustofa Bisri yang membacakan puisi “Rasanya Baru Kemarin” yang merupakan refleksi terhadap keadaan bangsa ini yang tidak banyak beranjak dalam kemajuan setelah 58 tahun merdeka.
“Rasanya baru kemarin; Padahal sudah lebih setengah abad lamanya; Menteri-menteri yang dulu suka korupsi; Sudah banyak yang meneriakkan reformasi…….”
“Hari ini setelah limapuluh delapan tahun kita merdeka; Ingin rasanya aku mengajak kembali; Mereka semua yang kucinta; untuk mensyukuri lebih dalam lagi; Rahmat kemerdekaan ini; Dengan mereformasi dan meretasi belenggu tirani; Diri sendiri; Bagi merahmati sesama…..”
Hal ini menunjukkan keprihatinan Gus Mus terhadap bangsa ini, bahkan beliau sampai menangis di akhir pembacaan puisi tersebut, atas Indonesia yang tak penah beranjak jauh sejak 58 tahun lalu.
Selanjutnya acara tersebut akan ditindaklanjuti dengan melakukan umroh bersama. Saifullah Yusuf mengatakan bahwa umroh tersebut merupakan upaya untuk refleksi dan bagian dari keprihatinan terhadap persoalan-persoalan bangsa.
Umroh tersebut akan diikuti oleh 325 orang peserta dimana 200 orang merupakan peserta umum dengan biaya sendiri sedangkan 125 orang dibiayai oleh sponsor dan akan berangkat tanggal 17 Agustus 2003,
“Kami mengambil momentum tujuh belasan, kalau dulu hanya refleksi biasa dan kami juga tak terlalu berharap akan berhasil. Setidaknya membangun rasa kebersamaan,” ungkapnya.
Dari NU turut para kyai seperti KH Mustofa Bisri, KG Kholil Bisri, KH Khotib Umar, dan KH Yusuf Muhammad.(mkf)