Warta

Tertuduh Serangan WTC Menyatakan Disiksa CIA

Selasa, 16 Juni 2009 | 07:31 WIB

London, NU Online
Tertuduh otak serangan menara kembar WTC ('9/11'), Khalid Sheikh Mohammad, mengatakan dia disiksa ketika dalam tahanan CIA agar berbohong dan mengaku salah, demikian kutipan dokumen terbaru menurut BBC, selasa (16/6).

Tahanan Teluk Guantanamo ini mengaku disikasa interogator agar dia mau "mengarang cerita" dan mengakui sebagia otak di belakang hamp<>ir 30 rencana teror.

Transkrip terbaru yang disiarkan CIA sebagai bagian dari gugatan oleh Persatuan Kebebasan Sipil Amerika (ACLU)

Menurut ACLU, transkrip yang baru diumumkan pemerintah menunjukkan "fakta terjadinya penyiksaan secara brutal" oleh CIA.
 
Kebanyakan dokumen itu memperlihatkan banyak keluhan tahanan atas penyiksaan selama di penjara CIA tersebut.

Abu Zubaydah mengatakan "setelah berbulan-bulan mengalami penderitaan dan penyiksaan, secara fisik dan mental, mereka tidak peduli dengan luka saya".

"Para dokter mengatakan saya hampir meninggal sebanyak empat kali," katanya.

Tahanan lain, Abd al-Rahim Hussein Mohammad al-Nashiri, mengeluh bahwa interogator sering "menenggelamkan saya di air" untuk menunjukkan metode penyiksaan CIA yang terkenal dengan istilah waterboarding.

ACLU yang berusaha mendapatkan transkrip yang tidak disensor dari program penahanan pelaku teror mengatakan, dokumen terbaru "masih banyak ditutup-tutupi" oleh CIA.

Disebutkan bahwa dokumen sebelumnya yang disiarkan CIA telah nyaris menghapuskan rujukan kepada penyiksaan tahanan.

"Tidak ada dasar yang kuat bagi pemerintahan Obama untuk terus menolak mengungkapkan tuduhan pelanggaran tahanan dan kami akan kembali meminta pengadilan agar menyiarkan semua dokumen ini," kata jaksa ACLU Ben Wizner.

Sementara itu, Italia setuju untuk membawa tiga tahanan Teluk Guantanamo.

Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengumumkan kesepakatan itu setelah perundingan di Gedung Putih dengan Perdana Menteri Silvio Berlusconi.

Bulan lalu, Menteri Luar Negeri Italia Franco Frattini mengungkapkan negaranya sedang mempertimbangkan permintaan Amerika untuk membawa dua tahanan Tunisia dari pusat penahanan di Kuba.(rep)


Terkait