Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) yang dikelola oleh Yayasan Haji Muslimat NU merupakan salah satu kelompok yang sangat diminati oleh warga NU untuk menjadi pembimbing dalam menjalankan ibadah haji.
Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa menjelaskan, KBIH Muslimat NU memiliki daya tarik karena memberikan layanan lebih kepada calon haji. Seperti yang dilakukan oleh KBIH Muslimat NU Pasuruan dan Mojokerto, mereka menjanjikan jamaahnya untuk menyelenggarakan umrah selama 21 kali pada musim haji.<>
“Selama di masjidil haram, setiap malamnya, mereka diajak beristighotsah, ini yang menjadi daya tarik di KBIH Muslimat NU. Kami menjaga sisi ubudiyah ahlusunnah wal jamaah selama penyelenggaraan ibadah haji,” katanya di Jakarta, Selasa (17/11).
Keberadaan Yayasan Haji Muslimat NU ini sudah berjalan cukup lama karena didirikan pada tahun 1978. Ia sendiri sudah melakukan proses pemberangkatan selama sembilan kali selama menjadi ketua umum Muslimat NU.
Pengelolaan kegiatan ini dilakukan secara otonom di masing-masing daerah atau cabang Muslimat NU, tetapi pendaftarannya menggunakan nama Yayasan Haji Muslimat NU yang berkedudukan di Jakarta.
Dijelaskannya, di seluruh Indonesia, saat ini sudah terdapat 156 KBIH yang bernaung dibawah Yayasan Haji Muslimat NU. Namun, ia belum mendapatkan data tentang jumlah total yang diberangkatkan dengan diambil rata-rata 75-100 calon jamaah haji. Total biaya yang harus dikeluarkan per jamaah antara 1.6-2 juta rupiah.
Beberapa daerah mengelola jamaah yang jumlahnya lebih dari satu kloter. Kawasan yang cukup besar mengirimkan jamaah diantaranya seperti Tulungagung, Pekalongan, Tegal, Jombang, dan Sidoarjo.
Jamaah hari Selasa ini, Khofifah memberangkatkan jamaah haji KBIH Muslimat NU untuk wilayah Jakarta. ia berpesan kepada para jamaah agar menjaga keikhlasan, saling membantu, bekerjasama dan khusu selama menjalankan ibadah haji.
“Saya secara khusus juga meminta agar jamaah haji asal Muslimat NU mendoakan saudara Muslim di Sumatra Barat yang terkena gempa agar mereka diberi keteguhan beriman dan berislam karena banyak godaan yang dihadapi,” jelasnya.
Ia berharap doa bersebut bisa dipanjatkan di Arafah karena pada saat itu, banyak waktu luang yang bisa dimanfaatkan sebelum melakukan aktifitas lain. (mkf)