Warta

Tak Larut Hiruk-Pikuk Kongres, Ansor Tegal Terbitkan Jurnal

Kamis, 13 Januari 2011 | 05:00 WIB

Tegal, NU Online
Di tengah hiruk-pikuk penyelenggaraan Kongres Gerakan Pemuda Ansor di Surabaya, Pengurus Cabang Ansor Kabupaten Tegal menerbitkan jurnal komunitas dengan nama Gerakan Pemuda atau GP.

Menurut Miroj Adika, kordinator Lembaga Pers dan Jurnalistik Ansor kab Tegal, jurnal komunitas GP ini bermaksud menyampaikan pesan tertulis kepada khalayak khususnya warga Ansor dan Nahdliyin. Jurnal ini juga akan menyebarkan pesan, keputusan, informasi dinamika organisasi kepada khalayak baik yang datang dari Ansor, NU atau informasi umum yang terkait dengan nahdliyin.<>

“Kita yang di sini (daerah) tidak terpengaruh dengan hiruk pikuk kegiatan kongres  Ansor di Surabaya, karena itu urusan elit Ansor, yang mau memilih siapa dan siapa yang akan memimpin Ansor pusat periode mendatang, yang terpenting di sini program bisa dijalankan secara maksimal. Penerbitan jurnal sebagai implementasi keilmuan jurnalistik yang dimiliki oleh kader Ansor juga penting,” katanya kepada NU Online belum lama ini di Tegal.

Menurut Miroj, kegiatan menulis kurang diminati oleh kader-kader nahdliyin, bahkan ulama sehingga penyamapaian dakwah biasanya hanya disampaikan melalui lisan atau verbal. Padahal penyampaian pesan dengan budaya tutur banyak kekurangananya atau kelemahanya  karena tidak bisa dinikmati digunakan orang atau generasi sesudahnya.

“Bayangkan saja seandainya Al-Ghazali tidak menulis, walaupun ia seorang alim alamah, maka pemikiran dan pesan-pesan beliau tidak akan bisa dinikmati oleh generasi sekarang, oleh karenanya kegiatan yang mengarah pada tulis menulis, perlu diapresiasi bersama,” jelasnya.

Kegiatan dakwah melalui tulisan, lanjut Miroj, tak kalah afdalnya dengan kegiatan pengajian, istigosah dalam hal pengeluaran akan pendanaan terkait dengan pahala.

“Memang harus diakui umat Islam, terutama nahdliyin lebih suka mengadakan peringatan serimonial dengan biaya tinggi dari pada mengeluarkan biaya untuk dakwah melalui media tulis,” tandasnya.

“Kita butuh penyadaran bersama akan pentingnya kegiatan dakwah bil-qolam sebagai wujud keberpihakan kepada misi yang dibawa oleh ulama salaf yang mendakwahkan pesan-pesan keagamaan dengan melalui tulisan seperti kitab kuning,” tambahnya.

Menurut Miroj, jurnal komunitas GP, terbit sebulan sekali dengan oplagh perbulan  awal-awal 1000 eksemplar, harga Rp 10.000 dengan rubrikasi Moci bareng karo wane (tajuk), laporan utama, opini/ artikel, kabarmu, Fiqh Tegalan, ekonomi syariah, profil tokoh, profil usaha, profil pendidikan dan Aswaja.

“Sedang segmen pembaca utama adalah warga Ansor dan unsur PCNU dari lembaga, lajnah, badan otonom, MWC dan ranting NU, juga unsur birokrasi/ pemerintahan dan masyarakat umum,” pungkasnya. (fth)


Terkait