Rais Syuriyah PW Nahdlatul Ulama Provinsi Sumatera Barat Prof Dr H Asassriwarni mengajak masyarakat Sumatera Barat untuk bersama-sama membentengi diri dengan iman dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Ajakan tersebut terkait dengan maraknya penyakit masyarakat.
Asassriwarni menyampaikan pada khutbah Idul Adha 10 Zulhijah 1431 H, Rabu (17/11/2010) di halaman Kantor Bupati Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat. Shalat Hari Raya Idul Adha dihadiri Bupati Pasaman Benny Utama, PNS dilingkungan Pemkab Pasaman dan umat Islam lainnya. Demikian dilaporkan Kontributor NU Online Bagindo Armaidi Tanjung di Padang.<>
Ibadah sa’i, kata Asassriwarni, berlari antara shafa dan marwa, menggambarkan usaha keras Siti Hajar untuk mendapatkan seteguk air bagi Ismail yang masih kecil dan kehausan. Hal ini memberikan makna bahwa hanya usaha yang bersungguh-sungguh untuk menegakkan amar ma’ruf nahi mungkar, didorong rasa kasih sayang yang akan berbuah kemaslahatan yang dapat dinikmati banyak orang, kata Asassriwarni dengan tema khutbah ‘Implementasi Makna Haji dan Qurban’.
“Dalam kaitan ini, upaya mewujudkan keamanan, ketertiban, keadilan, kesejahteraan dan penerapan berbagai peraturan dalam hidup bernegara dan bermasyarakat, oleh pihak-pihak yang berwenang, semestinya dilakukan secara bersungguh-sungguh dengan ketulusan hati, sekaligus terwujud kepastian dan fungsi hokum. Tegas, tetapi tetap syarat dengan pendekatan kemanusian,” kata Asassriwarni mantan PR III IAIN Imam Bonjol Padang.
Asassriwarni mencontohkan, upaya memerangi narkoba, asusila dan penyakit masyarakat lainnya yang hari ini terjadi di tengah-tengah masyarakat kita. Sebuah fakta yang memilukan dan memalukan.
Di Sumbar, sebagai daerah berbudaya yang menjunjung tinggi nilai-nilai agama, adapt basandi syarak, syarak basandi kitabullah yang selalu dibangga-banggakan. Hari ini ikut tercemar dan mendapat rangking ke-10 di Indonesia.
Pemakai narkoba terdiri dari para pelajar dan mahasisswa yang notabene manusia-manusia cerdas dan terdidik. Padahal ekses negatif narkoba bukan hanya terbatas pada fisik dan psikis si pemakai saja, tetapi juga diikuti dengan ekses kerusakan tatanan kehidupan sosial. Perampokan, perkosaan, tawuran antar pelajar dan kejahatan lain umumnya adalah ekses dari narkoba.Untuk itu, Asassriwarni mengajak setiap diri, umat, keluarga dan masyarakat di Sumatera Barat untuk bersama-sama membentengi diri dengan iman dan takwa kepada Allah.
Menurut Asassriwarni, ibadah haji qurban selalu mengingatkan kita kepada peristiwa tertentu yang pernah dialami Nabi Ibrahim dan keluarga, Siti Hajar dan Nabi Ismail. Sebagai “bapak” dari agama-agama monotheisme, Nabi Ibrahim dan keluarganya telah menunjukkan tauladan yang terbaik bagi umat manusia, tambah Asassriwarni. (bat)