Jakarta, NU.Online
Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi menegaskan dirinya tidak mengetahui proses terjadinya "Rekomendasi Sahid" yang mengusulkan dirinya menjadi capres, dalam Pembukaan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) dan Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama PKB yang berlangsung 27-29 Mei 2003 di Hotel Santika, Jakarta Barat, Selasa (27/5/2003) Malam
"Saya baru saja datang dari Mesir, masalah ini saya belum tahu, saya justeru ingin tanyakan prosesnya pada mereka sehingga terjadi demikian tetapi yang jelas NU bukan lembaga yang bisa mencalonkan presiden", ungkapnya usai pembukaan Musyawarah kerja Nasional (Mukernas) dan Munas Alim Ulama PKB
<>Pada kesempatan itu, Hasyim sekaligus mengklarifikasi pemberitaan bahwa NU telah resmi mencalonkan dirinya sebagai presiden. “Mereka itu (orang NU yang mencalonkan dirinya) adalah para individu. Tapi apapun keputusan partai kalau memang serius, akan kita bicarakan di pleno NU,” ungkap Hasyim.
Ia menegaskan "Secara institutional tidak masalah, yang ada adalah orang per orang yang mengusulkan dirinya, sehingga seolah-olah ada pertentangan antara NU-PKB. Secara formal NU tidak akan menggunakan institusinya yang mengusulkan calon presiden. Rekomendasi di sahid adalah tokoh-tokohnya". Ia juga menegaskan tidak pernah mencalonkan diri sebagai presiden, yang ada adalah gejolak-gejolan di luar dirinya, seperti beberapa partai yang mencalonkannya sebagai capres. "Nanti kalau ada yang serius mencalonkan dirinya kita bicarakan di PBNU melalui muktamar atau Konbes boleh tidak menjadi calon presiden", tambahnya
Tak ada Rekayasa
Ditempat yang sama, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Alwi Shihab menegaskan pihaknya tidak akan melakukan rekayasa apapun dalam Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) dan Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama PKB yang sedang berlangsung. Oleh karena itu, Alwi berharap peserta Mukernas dan Munas Alim Ulama agar mengambil sikap dan keputusan yang benar-benar berlandaskan pada prinsip dan dasar partai.
“DPP PKB tidak pernah melakukan rekayasa dalam keputusan apapun karena ketua umumnya bukan ahli rekayasa. Artinya, kita tidak merekayasa agar pimpinan wilayah mengikuti keputusan tertentu,” tegas Alwi dalam sambutannya saat membuka acara.
Sedangkan Ketua Dewan Syuro PKB KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dalam sambutannya mengharapkan para peserta Mukernas dapat mengambil keputusan yang bermanfaat bagi PKB di masa mendatang.
Nama Selain Gus Dur
Koordinator Panitia Acara dan Persidangan Mukernas PKB Abdul Wahid Maktub di Jakarta, mengakui kemungkinan akan dibahasnya pencalonan presiden di luar nama Abdurrahman Wahid. Ini dilakukan untuk mengantisipasi terganjalnya pencalonan Abdurrahman oleh Undang-Undang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden kelak.
"Meskipun saat ini sudah ada Gus Dur, tetapi tidak menutup kemungkinan munculnya nama-nama lain," ujar Wahid yang saat ini masih menjabat sebagai Ketua Departemen Luar Negeri DPP PKB.
Namun, menurutnya tidak menutup kemungkinan akan terjadinya perubahan sikap pada Abdurrahman Wahid. "Bisa saja terjadi Gus Dur mengubah keinginannya dan mencalonkan seseorang yang dianggapnya pantas dari PKB atau warga NU, karena beliau terganjal UU Kepresidenan dan tidak bisa maju. Bisa saja muncul nama Ketua PBNU Hasyim Muzadi," ujar Wahid. (Cih)