Warta

Sikapi Tahun Baru dengan Bijaksana, Perkuat Rasa Rahmatan Lil Alamin

Ahad, 1 Januari 2012 | 10:58 WIB

Brebes, NU Online
Wakil Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH M Mustofa Aqil Siradj meminta, menyambut tahun baru jangan diisi hura-hura tetapi harus disikapi bijaksana dengan memiliki rasa rahmatan lil alamin (rahmat bagi seluruh alam). Sebab, masih banyak saudara kita yang dirundung bencana yang diakibatkan kita mengabaikan sikap rahmatan lil alamin.

Hal tersebut disampaikannya saat mengisi pengajian tahun baru Islam dan Tahun Baru 2012 di halaman rumah Haji Rois Desa Limbangan Losari Brebes Sabtu Sore (31/12).<>

Secanggih apapun intelektual, teknologi dan sains, lanjutnya, tidak mampu membendung bencana. Karena campur tangan Allah SWT sangat menentukan. Kita diperintahkan untuk saling menyayangi alam. Dia memandang, manusia lebih arogan menyikapi hidupnya, seakan-akan apa yang ada di dunia ini menjadi hak mutlak yang harus dikuasai tanpa peduli. Akibat ulah manusia alam lebih murka dengan ganasnya.

Kiai Mustofa mencontohkan, ketika nabi mendapati seekor kijang yang menangis akibat ditangkap oleh seorang pemburu, Nabi pun melepaskannya. Pasalnya, kijang itu ternyata harus menyusui dua anaknya yang ditinggalkan. “Jadilah sosok pengayom, bagi siapapun,” pesannya.

Selain itu, lanjutnya, hubungan vertikal dan horisontal (hubungan baik dengan Allah SWT dan makhluk-Nya) dijalin dengan seimbang. Menengadah ke atas memohon rahmat-Nya tetapi juga tegak kepala lawan derita serta merangkul semua mahluk dengan rasa sayang.

Pengajian tahun baru Islam dan tahun baru 2012 digelar Paguyuban Pedagang Pasar Limbangan Losari dan Muslimat NU ranting Limbangan. Dalam kesempatan tersebut, Bupati Brebes H Agung Widyantoro secara simbolis memberikan santunan anak yatim dan orang jompo. Mereka yang disantuni sebanyak 80 orang anak yatim dan orang jompo.

Bupati dalam sambutannya berharap agar warga Limbangan khususnya, bisa memberikan ruang luas kepada anak-anaknya untuk menempuh pendidikan. Tidak hanya pendidikan umum saja, tetapi juga pendidikan agama. Langkah yang bijaksana, adalah dengan menutup aktivitas menonton televisi dan radio pada jam belajar mengaji yakni pukul 18.00 sampai 20.00.

Ketua Panitia H Rois menjelaskan, pengajian tahun baru hijriyah dan masehi itu dengan harapan dapat meningkatkan ukhuwah islamiyah dan meningkatkan iman dan takwa kepada Allah SWT.

Dalam kesempatan tersebut, Kiai juga mendoakan agar Kabupaten Brebes terhindar dari segala cobaan, teguran bencana yang tidak sanggup dipikulnya.


Redaktur    : Mukafi Niam
Kontributor: Wasdiun
 


Terkait