Bosnia, NU Online
Umat Muslim Bosnia berdoa di hadapan 610 jenazah yang akan dimakamkan, di Potocari, sebelah timur Srebrenica, Bosnia, Senin (11/7). Para korban pembantaian massal yang dilakukan tentara Serbia tahun 1995 itu, berumur antara 14 - 75 tahun.
"Ibu, kakak, saya tidak bisa menemukan kalian. Kalian ada di mana," lagu yang dibawakan paduan suara tersebut terdengar menyayat hati. Raung tangis para perempuan terdengar kencang.
<>"Kejahatan yang terjadi di sini bukan kejahatan biasa," kata Presiden Pengadilan Kejahatan Perang PBB, Theodor Meron.
"Mereka menjadikan sekelompok manusia sebagai target dengan maksud untuk menghancurkannya. Mereka begitu keji dengan membenarkan tindakan penguburan massal yang diberi nama : pemusnahan ras manusia (genosida).
Di pagar, beberapa keluarga korban membentangkan poster besar yang berbunyi "Malu bagi Eropa - genosida. 8.106 orang tewas dibunuh di Srebrenica."
Peringatan tersebut dibuka dengan lagu kebangsaan Bosnia dan pengibaran bendera Bosnia diikuti penampilan paduan suara yang menyanyikan sebuah lagu. Lagu yang diberi judul "Srebrenica Inferno," itu menuturkan seorang remaja yang tewas dan berbicara kepada mereka yang selamat.
Sementara itu, para janda Bosnia menangis dan meratapi kepergian para suami dan anak-anaknya. Rangkaian doa para peziarah menggema di sebuah lembah hijau. Dalam peringatan tersebut, Senin (11/7) sekitar 30.000 orang menyemut guna memberikan penghormatan atas peristiwa pembantaian yang terjadi pada 11 Juli 1995. Sekitar delapan ribu warga Muslim, pria dan anak-anak, dibunuh ketika kota itu jatuh ke tangan pasukan Serbia-Bosnia pada bulan Juli 1995.
Para menteri dari Inggris, Prancis, dan Belanda serta pejabat Amerika Serikat akan turut serta dalam upacara peringatan di makam Potocari, tempat dikuburkannya banyak korban.
Operasi keamanaan besar-besaran juga dilakukan di Bosnia dalam upacara khusus mengenang pembantaian Srebrenica yang terjadi sepuluh tahun lalu. Di antara para tamu yang hadir adalah Menteri Luar Negeri Inggris Jack Straw, dan Presiden Serbia, Boris Tadic.
Tetapi perhatian akan tertuju kepada para janda dan korban yang datang dari segenap pelosok Bosnia serta luar negeri, yang akan berkumpul di Srebrenica untuk mengenang peristiwa pembantaian itu.
Kepala pasukan penjaga perdamaian Uni Eropa di Bosnia pada saat ini, Jenderal David Leaky, mengatakan bahwa upacara ini membantu meyakinkan mereka -khususnya sebagian orang Serbia - yang masih membantah kalau pembantaian itu pernah terjadi.
"Kebenaran yang muncul, bukti-bukti tentang kebenarannya, yaitu kebenaran yang tak terbantahkan lagi, akan dapat membawa orang untuk menempuh proses ini dan kemudian tidak lagi membantah, untuk seterusnya masuk ke babak rekonsiliasi," kata David Leaky.
Banyak kuburan yang digali di kompleks pemakaman Srebrenica. Tulang-belulang dari enam ratus orang yang diidentifikasi belum lama ini akan dikuburkan di situ pada upacara hari Senin kemarin.
Emosi warga masih tinggi dan keamanan sangat ketat. Polisi khusus dikerahkan di dekat kota itu. Perintang jalan dipasang di sekitar pemakaman. Bekas kantor PBB di seberang jalan, di mana ribuan orang mencari perlindungan sewaktu kota Srebrenica jatuh ke tangan tentara Serbia pada tanggal 11 Juli 1995, tampak terbengkalai dan kosong. (sp/Die)