Warta

Semua Pihak Harus Introspeksi Dalam Masalah Aceh

Rabu, 4 Juni 2003 | 06:54 WIB

Jakarta, NU.Online
"Semua pihak harus mampu menahan diri dan introspeksi dalam penyelesaian masalah Aceh",  demikian ungkap KH. Solahuddin Wahid, salah seorang anggota Komnas HAM, menanggapi adanya silang pendapat antara Tim Ad hoc pemantauan perdamaian di Aceh dan pihak militer dalam menyikapi fakta-fakta kekerasan di lapangan. Baginya yang terpenting adalah bagaimana menjaga keutuhan NKRI, perlindungan hak-hak sipil di Aceh dan menghindari segala tindakan kekerasan.

Menurutnya, "temuan militer dan Komnas yang didapat dari hasil pemantauan di lapangan yang dilakukan tim lokal di Aceh, yakni Koalisi NGO Pemantau HAM memang harus di konfrontasikan mana yang benar"  Maksudnya adalah upaya untuk saling membuktikan  akurasi data dilapangan, dan jika salah satu pihak melakukan kekeliruan harus "legowo" mengakui kesalahannya.  Masalah Aceh adalah masalah seluruh bangsa dan harus diselesaikan dengan cara-cara yang arif dan bijak

<>

Disinggung mengenai, "jika militer terbukti melakukan pelanggaran HAM, upaya apa yang mendesak dilakukan", secara diplomatis ia mengatakan, "Kita patut memberikan penghargaan kepada militer atas upaya pengadilan  tiga orang anggotanya yang melakukan pelanggaran melakukan penganiayaan terhadap tiga warga di Desa Lawang, ini  upaya yang baik",  menurutnya lagi, upaya pemulihan di Aceh memang tidak bisa serta merta ada tahapan-tahapan yang harus dilalui dan semua pihak harus bersabar dan mau mentaati aturan main yang telah ditetapkan.

PBNU Harus Bisa Memfasilitasi

Ditanya mengenai sikap NU secara kelembagaan dalam menyikapi persoalan Aceh, dirinya mengakui NU jelas tidak punya wewenang terlalu jauh. "yang bisa dilakukan sejauh ini adalah memberikan kontribusi pemikiran dan upaya melibatkan tokoh-tokoh NU di daerah dalam penyelesaian Aceh", ungkapnya.

Lebih jauh Gus Sholah, yang merupakan salah satu ketua PBNU itu mengatakan, "PBNU harus bisa memfasilitasi  dan mendorong upaya-upaya rekonsiliasi di Aceh melalui tokoh-tokohnya" hal ini penting mengingat  NU  harus memiliki kepekaan dan kepedulian terhadap segala bentuk kekerasan. (Cih)


Terkait