Kongres Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) ke XVI dan kongres Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) ke XV, 19 -23 Juni 2009, hari ini (Sabtu, 20/6) rencananya dibuka oleh Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi.
Sedianya kongres akan dibuka oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), namun karena sesuatu hal rencana tersebut batal.<>
Panitia kongres IPPNU Pusat Tri Nur Mutiah mengatakan, sesuai tradisi pembukaan kongres IPNU-IPPNU selalu dibuka oleh Presiden dan ditutup oleh Wakil Presiden.
”Tradisinya memang demikian, Pak SBY sebenarnya mewakilkan kepada M Nuh (Menkominfo), namun karena waktunya sudah sangat mepet sehingga diputuskan Ketua PBNU yang akan membuka kongres,” kata Tri.
Sedangkan untuk penutupan kongres 23 Juni mendatang, Nur juga belum berani memastikan kehadiran JK untuk menutup kongres IPNU-IPPNU. “Untuk pak JK masih dikonfirmasikan,” kata dia.
Kongres IPNU-IPPNU akan dibuka tepat pukul 09.00, dihadiri oleh pengurus IPNU-IPPNU Se Indonesia. Panitia juga mengundang pengurus NU, Banom NU serta pejabat muspida Pemprov Jateng dan Pemkab Brebes. Acara pembukaan kongres akan disemarakkan dengan pertunjukan seni antara lain puisi kolosal religi, tari topeng dan rebana santri.
Pengamatan di lokasi, panitia pusat maupun panitia lokal kongres terus berbenah diri mempersiapkan acara pembukaan. Baik itu mengenai tempat kegiatan maupun tempat pemondokan bagi sekitar 3.000 peserta yang akan hadir.
Tri menambahkan, kongres kali ini mengusung tema “Mewujudkan Pendidikan Berkualitas Menuju Indonesia Berintegritas”. Dalam kongres akan diisi dengan
agenda-agenda teknis pembahasan masalah keorganisasian dan seminar.
Beberapa nama yang sudah dikantongi panitia untuk menjadi narasumber dalam seminar antara lain Menteri Agama (Menag) Muhammad Maftuh Basyuni, Menkominfo M Nuh, Menpora Adhyaksa Dault, Khofifah Indar Parawangsa dan KH Sahal Mahfudz.
Selama kongres berlangsung, juga digelar pasar murah yang menyediakan berbagai kebutuhan peserta dan masyarakat sekitar, sehingga kegiatan kongres yang memanfaatkan hari libur sekolah dapat dijadikan arena hiburan khususnya bagi masyarakat sekitar pondok. (miz)