Jakarta, NU Online
KH Hasyim Muzadi menyatakan tidak akan meninggalkan kedudukannya sebagai ketua PBNU hanya karena pencalonannya sebagai capres oleh beberapa kelompok. “NU lebih penting bagi saya daripada capres” ungkapnya.
Saat ini telah terdapat beberapa partai yang mencalonkan dirinya sebagai capres, dan yang terakhir adalah rekomendasi beberapa tokoh NU agar PKB mencalonkan KH Hasyim Muzadi. Dalam hal ini Hasyim Muzadi menyatakan bahwa dia tidak berhak untuk melarang lain mencalonkan dirinya.
<>Hasyim mengatakan yang ada hanya wacana dikalangan mereka yang belum final dan saya tidak ada kapasitas untuk menanggapinya, jadi semuanya berada diluar diri saya”. “Keputusan pencalonan itu hanya disampaikan secara perorangan, walaupun mereka memiliki pengaruh yang signifikan,” ungkapnya.
Jika sebuah partai menentukan secara final salah satu tokoh PBNU sebagai capres, jadi bukan hanya ketua umumnya, maka PBNU akan secara resmi melakukan rapat pleno karena NU hanya menjalankan politik aspiratif, bukan politik kekuasaan sehingga etika yang harus dikedepankan.
Pencalonan ini harus melewati institusi PBNU sebagai organisasi yang memayungi berjuta-juta umat. Merekalah yang akan efektif mewakili suara umat. Walaupun organisasi yang menjalankan kegiatan yang bersifat kultural, tetapi karena memiliki banyak umat, maka aspirasi mereka juga harus didengar oleh partai politik. “NU harus bersih dari urusan politik praktis,” ungkapnya.
Fokus kegiatan NU saat ini berfokus pada tiga hal yaitu ekonomi, pendidikan, dan hubungan internasional.
Kegiatan ekonomi NU saat ini dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan organisasi dan warga NU berupa pendirian pabrik dan usaha pertanian atau kegiatan lain yang bisa memberi kontribusi keuangan.
Dalam bidang pendidikan, telah diadakan kerjasama dengan lembaga di Inggris dan Jerman dengan kalangan pesantren, dan berkaitan dengan hubungan internasional, pada bulan Desember yang akan datang parlemen Eropa akan berkunjung ke PBNU untuk mengenal dan memahami Islam di Indonesia.
Selain itu pada bulan yang sama juga akan diadakan pertemuan para rektor perguruan tinggi Islam sedunia di Jakarta untuk mengembangkan pendidikan Islam.(mkf)