Demak, NU Online
Jumat pagi tadi, ratusan santri Kiai Gading, Candisari, Mranggen, Demak melakukan istighotsah untuk kemenangan sepak bola Indonesia melawan tim Malaysia dalam final Piala AFF. Istighotsa juga diikuti oleh masyarat sekitar.
Menurut Kepala Sekolah SMK Kiai Gading Fahsin M Fa’al, istighotsah digelar bukan saja untuk melantunkan doa kemenangan dan dukungan moral, tapi juga sebagai sarana pembelajaran nasionalisme.r />
“Ini mumpung ada even nasional, pas untuk menyampaikan pendidikan kebangsaan pada para santi dan siswa,” ujar Fahsin yang juga menggemari sepak bola.
“Jika menang, sepak bola bisa jadi alat untuk turut mengharumkan nama negeri ini ke dunia. Ini satu-satunya hiburan rakyat,” tambahnya.
Fahsin juga menegaskan, PSSI tidak boleh melindungi orang yang tidak berguna bagi situasi nasionalisme lewat sepak bola ini. “Pemerintah harus mendorong PSSI agar menjadi organisasi yang bersih dan menyingkirkan intrik politik,” tegasnya. (ml)
Jumat pagi tadi, ratusan santri Kiai Gading, Candisari, Mranggen, Demak melakukan istighotsah untuk kemenangan sepak bola Indonesia melawan tim Malaysia dalam final Piala AFF. Istighotsa juga diikuti oleh masyarat sekitar.
Menurut Kepala Sekolah SMK Kiai Gading Fahsin M Fa’al, istighotsah digelar bukan saja untuk melantunkan doa kemenangan dan dukungan moral, tapi juga sebagai sarana pembelajaran nasionalisme.
“Ini mumpung ada even nasional, pas untuk menyampaikan pendidikan kebangsaan pada para santi dan siswa,” ujar Fahsin yang juga menggemari sepak bola.
“Jika menang, sepak bola bisa jadi alat untuk turut mengharumkan nama negeri ini ke dunia. Ini satu-satunya hiburan rakyat,” tambahnya.
Fahsin juga menegaskan, PSSI tidak boleh melindungi orang yang tidak berguna bagi situasi nasionalisme lewat sepak bola ini. “Pemerintah harus mendorong PSSI agar menjadi organisasi yang bersih dan menyingkirkan intrik politik,” tegasnya. (ml)
