Warta

Ribuan Orang Istighotsah Tolak Tol

Senin, 16 Juni 2008 | 03:42 WIB

Ciwaringin, NU Online
Gelombang penolakan terhadap rencana pembangunan jalur tol Cikampek-Palimanan (Cikapa) terus berlanjut. Setelah beberapa kali dilakukan aksi unjukrasa besar-besaran oleh para santri, warga, mahasiswa, dan kalangan muda pesantren, kini aksi penolakan dilakukan dengan cara istighotsah yang dilangsungkan di Pondok Pesantren Babakan Ciwaringin, Kabupaten Cirebon yang dihadiri ribuan orang, Minggu (15/6).

Istighotsah dipimpin sesepuh yang juga Ketua Persatuan Seluruh Pesantren Babakan KH Mahtum Hanan, sebagai bentuk keprihatin atas proyek jalan tol Cikampek-Palimanan (Cikapa) yang melintasi kompleks pendidikan pondok pesantren.<>

Sebelum istighotsah dimulai, perwakilan pengasuh pesantren KH Marzuki Ahal menyampaikan kronologi tol Cikapa dihadapan ribuan umat. Disebutkan bahwa pada 1816 Gubernur Jendral Belanda William Herman Deandels berencana membuat jalan trans Jawa melintasi Pesantren Babakan, namun saat itu ditentang oleh pendiri pesantren KH Hasanudin atau Kiai Jatira yang dibantu Tubagus Rangin, Tubagus Serit dan tokoh lainnya, yang akhirnya gagal.

Demikian juga pada masa pemerintahan Presiden Soeharto, sekitar 1976 juga berencana membuat jalan tol Cikampek-Kanci melintasi kawasan Pesantren Babakan pula dan meminta seluruh pengasuh Pontren Babakan, tokoh ulama dan masyarakat Cirebon untuk dipindah.

"Padahal bupati Cirebon juga pernah melayangkan surat ke Menteri PU untuk segera memindahkan trase 1996 ke trase 2006 yang tidak melintasi Pontren Babakan. Menteri PU dan Komisi V DPR RI juga sepakat untuk memindahkan trase 2006 ke arah selatan, tapi tidak pernah dilaksanakan dan dibuktikan oleh pemerintah dalam hal ini Departmen PU," ungkap KH Marzuki.

Dalam kesempatan tersebut juga diberikan kesempatan kepada sejumlah ulama, anggota DPRD dari PKB, tokoh muda dan lainnya untuk menyampaikan orasinya. Terungkap bahwa pihak pesantren segera akan mem-PTUN-kan Kementerian PU.

Tampak hadir dalam kesempatan tersebut KH Munawir, KH Mahtum Hanan, KH Muhaimin As’ad, KH Zamzam, KH Saefullah, KH Yahya Zainal, anggota DPR RI dari Fraksi Kebangkitan Bangsa yang juga Ketua PP Fatayat NU Dra Hj Maria Ulfah, Ketua Fraksi FKB DPRD Kabupaten Cirebon Masykur Ibnu Ilyas.(ksd)


Terkait