Warta

Rekan Rusdianto, Cerdas Membangun Wirausaha di Tubuh IPNU

Rabu, 25 Januari 2012 | 14:20 WIB

Pamekasan, NU Online
Rabu (25/1) pagi, NU Online bersilturrahmi ke kediaman salah satu tokoh IPNU Pamekasan Rusdianto, di Palengaan Laok, Palengaan, Pamekasan. Pemuda yang lahir pada 24 tahun silam ini berbagi pengalaman tentang sepak terjangnya saat membangun wirausaha buat organisasi sewaktu dirinya menakhodai PAC IPNU Palengaan, Pamekasan pada 2006 sampai 2008 silam.<>

“Pertama kali saya diberi amanah sebagai ketua di PAC IPNU Palengaan, maka wirausaha langsung saya bangun di tubuh organisasi tercinta ini. Tujuannya tiada lain untuk belajar mandiri di organisasi,” tutur pemuda yang meraih beasiswa Vocational Education Development Center pada 2007 di Malang, itu pada NU Online.

Rekan Rusdi, begitu ia disapa, menambahkan bahwa wirausaha tersebut berbentuk kios Bensin dan konter ponsel serta pengisian pulsa.

“Dari hasil usaha itulah PAC IPNU Palengaan tak sulit mendapatkan dana tiap kali mau menyelenggarakan kegiatan,” ujarnya sembari tersenyum.

Dan kegiatan yang diadakan PAC IPNU Palengaan selalu mendapat respon positif dari banyak kalangan, mulai dari masyarakat sekitar, PAC IPNU se-Pamekasan, PC IPNU Pamekasan, dan segenap tokoh NU di Palengaan serta Pamekasan.“Kecuali pada bupati dan dinas-dinas terkait, saya haramkan panitia menjalankan proposal permohonan dana atas kegiatan yang kami laksanakan,” tegasnya.

Adapun modal pendirian kios-kios tersebut, lanjut rekan Rusdi, berawal dari upaya dirinya menabung.“Kala itu, saya ikut arisan di banyak tempat. Sampai empat tempat. Tiap setengah bulan, masing-masing tempat arisannya Rp 5 ribu. Dan ketika arisan tersebut memihak saya, maka semua uangnya saya berikan kepada IPNU untuk dikelola,” paparnya.

Menariknya, jejak langkah yang dilakukan rekan Rusdi tersebut diikuti oleh banyak kader PAC IPNU Palengaan.“Kami merasa tidak terbebani untuk memberikan sumbangan kepada IPNU, karena uang yang kami kumpulkan itu bertahap melalui media arisan untuk selanjutnya kami telorkan menjadi wirausaha,” kata alumnus pondok pesantren Miftahul Ulum Kebun Baru, Palengaan, itu.

Pemuda yang kini menjadi sekretaris NU Palengaan, ini juga menyatakan bahwa kios-kios yang dimiliki PAC IPNU Palengaan dikelola oleh para kader putra maupun putri.

“Mereka pun dapat belajar berwirausaha sejak dini. Sehingga, tidak menutup kemungkinan dapat mengembangkannya secara utuh tatkala sudah berkeluarga nantinya,” kata rekan Rusdi.

Selain itu, pemuda yang sudah beristri dan kini mengemban amanah sebagai Pembina PAC IPNU Palengaan tersebut berbagi ilmu tentang strategi perekrutan kader di tubuh PAC IPNU Palengaan.

“Di Palengaan, terdapat banyak pesantren. Lebih dari 30. Kami memanfaatkan peluang ini dengan mendekati para pengasuhnya. Kami sowan kepada mereka, mohon masukan sekaligus izin agar para santrinya terlibat aktif di PAC IPNU Palengaan,” ujarnya.

Hasilnya, tegas rekan Rusdi, tak sedikit para kiai yang merespon positif terhadap model pendekatan tersebut. Mereka juga tak jarang memberikan bantuan konsumsi berupa nasi tiap kali PAC IPNU Palengaan menggelar acara atau kegiatan.

Jauh hari sebelum kios-kios PAC IPNU Palengaan menjadi sumber masukan utama, PAC IPNU Palengaan pernah mengadakan kegiatan berupa Ajang Kreatifitas Antar-Pelajar (AKAP). Kegiatan yang menelan banyak biaya ini kurang didukung oleh kas keuangan yang memadai di PAC IPNU Pamekasan.

“Saya sangat berkesan saat itu. Sebab, semua rekan-rekanita siap menyumbangkan apa saja yang mereka mampu sumbangkan. Ada yang menyumbang daging ayam, telur, beras, dan sebagainya. Kami juga memanfaatkan sumber daya manusia di NU, Fatayat, dan Muslimat Palengaan untuk terlibat dalam kegiatan,” paparnya.

Lebih dari itu, rekan Rusdi juga berbagi strategi pembentukan Pimpinan Komisariat (PK) dan Pimpinan Ranting (PR) di PAC IPNU Palengaan.

“Kami tidak langsung menggelar kegiatan resmi semacam Makesta untuk menjaring kader guna pembentukan PK dan PR. Kami hanya mengumpulkan 3 perwakilan dari semua lembaga pendidikan di kecamatan Palengaan. Mereka nantinya dicanangkan sebagai pengurus inti di PK dan atau PR (ketua, sekretaris, dan bendahara),” tutur rekan Rusdi dengan santainya.

Mereka, tambahnya, diajak refreshing ke tempat-tempat yang amat berkesan di Madura. Sebut saja misalnya Asta Tinggi, Lombang, dan sebagainya.

“Kami mengawalinya dengan mohon kesepakatan dari mereka. Pastinya mereka senang dengan ajakan kami. Akhirnya, kami pun menentukan waktu dan tempat kunjungan untuk bersantai ria,” tuturnya.

Sehabis dari rekreasi yang tentu berkesan tersebut, rekan Rusdi beserta semua pengurus yang lainnya mengutarakan maksud kepada semua pelajar utusan lembaga pendidikan sekecamatan Palengaan untuk mendirikan PK dan PR.

“Setelah mereka terhanyut dengan kesenangan bersama IPNU-IPPNU, baru dibicarakan tentang inisiatif pembentukan PK dan PR kepada mereka,” kata rekan Rusdi.

Perkembangan terkini, atas jasa rekan Rusdi dan pengurus lainnya, PAC IPNU Palengaan memiliki 20 PK dan PR.“Kami akan selalu memberikan yang terbaik buat IPNU dan NU. Insya Allah,” tandasnya.



Redaktur     : Syaifullah Amin
Kontributor : Hairul Anam


Terkait