Warta

Reformasi Kaburkan Ideologi Pancasila

Jumat, 10 Juni 2005 | 10:30 WIB

Jakarta, NU Online
Reformasi yang dimulai sejak tumbangnya era Orde Baru telah membawa perubahan yang sangat cepat di Indonesia. Perubahan tersebut bahkan telah mengaburkan nilai-nilai ideologi Pancasila.

Demikian pandangan yang disampaikan Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi dalam seminar dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila 1 Juni, di Jakarta, Kamis (8/6), yang digelar oleh Badan Pekerja Munas Alumni GMNI itu.

<>

"Reformasi yang mengantarkan perubahan saat ini berlangsung terlalu cepat dan telah menyangkut seluruh aspek bangsa. Tidak hanya dalam politik, ekonomi, dan sosial, tetapi juga perubahan dalam moral," kata Hasyim

Hasyim menilai reformasi yang mengusung perubahan cepat tersebut ternyata tidak selalu berdampak baik bagi kehidupan bangsa. Kecepatan perubahan itu tidak diimbangi dengan kecepatan kesiapan masyarakat dalam menerima perubahan. Akibatnya, reformasi menumbuhkan sikap liberal yang berlebihan. Liberalisasi yang terjadi, dalam kenyataannya, justru melahirkan ekstremisme di kalangan masyarakat.

Kenyataan seperti itu muncul karena bangsa ini belum memiliki ikatan yang bisa mengintegrasikan bangsa. Selama ini Pancasila diagung-agungkan, tetapi banyak warga Negara yang tidak mengerti apa itu Pancasila, sehingga makna Pancasila akan dicerminkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara secara berbeda-beda sesuai rezim yang berkuasa.

Karena itulah, Hasyim sependapat bahwa perlu revitalisasi makna Pancasila, sehingga mampu beradaptasi dengan perubahan cepat saat ini. Dengan revitalisasi, nilai-nilai Pancasila diharapkan akan mampu menjadi katalisator dan pengontrol bagi perubahan itu sendiri dan bisa dipahami oleh semua elemen bangsa.Tanpa itu, Pancasila hanya akan menjadi slogan dan nilai-nilainya hanya akan menjadi hiasan dalam kampanye.(mkf)

Sumber: Media Indonesia

 

 


Terkait