Warta

Rakornas APTINU Rekomendasikan Pendidikan Jarak Jauh

Senin, 14 April 2008 | 08:39 WIB

Jakarta, NU Online
Rakornas Asosiasi Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (APTINU) yang diselenggarakan di Bandung, 11-12 April lalu merekomendasikan pembuatan pendidikan jarak jauh sebagai alternatif pelarangan kelas jauh.

Dr. Fathoni Rodhi dari Maarif NU yang mengikuti pertemuan tersebut menjelaskan kelas jauh berbeda dengan pendidikan jarak jauh. “Pendidikan jarak jauh pengelolaanya terpusat dan cabang-cabang Maarif NU bisa menjadi penyelenggaranya,” tuturnya.<>

Saat ini, sejumlah perguruan tinggi di lingkungan NU masih menyelenggarakan kelas jauh yang dilarang oleh diknas dan depag. Jika mereka tetap melanggar, akan dikenai sanksi ditutup. Pendidikan jarak jauh sendiri diperkenankan dalam UU Sisdiknas.
 
Untuk memaksimalkan fungsi pendidikan jarak jauh ini, peran Teknologi Informasi (TI) diharapkan bisa dimaksimalkan sebagai penghubung jaringan pendidikan yang ada.

Selain itu, rakornas juga merekomendasikan agar pemerintah memberikan kuota pada dosen perguruan tinggi swasta Islam agar dapat mengikuti sertifikasi dosen. “Sebaiknya sertifikasi dilakukan seperti sertifikasi guru, ada pra jabatan dan dalam jabatan,” tandasnya.

Ditambahkannya, bagi mereka yang saat ini belum menempuh S2, pengalaman yang mereka miliki dihitung sebagai kredit point. “Kami juga merekomendasikan dosen di Aptinu juga mendaftarkan diri pada jabatan fungsional agar bisa memperoleh tunjangan,” imbuhnya.

Saat ini proses sertifikasi hanya bisa dilakukan di UIN atau IAIN. Karena itu, rekornas juga meminta agar pemerintah membuka kesempatan Perguruan Tinggi Agama Islam dapat menyelenggarakan sertifikasi dosen di PT lingkungan Aptinu,” katanya.

Bagi dosen-dosen yang saat ini belum menempuh S2, Fathoni mengharapkan agar mereka rajin-rajin untuk mencari beasiswa. Dijelaskannya, salah satu situs yang menyediakan beasiswa adalah www.depag.go.id dan www.dipertais.net

Sementara itu, untuk rekomendasi yang sifatnya internal diantaranya adalah upaya pengembangan bidang studi umum seperti kedokteran. “Nanti universitas yang sudah memiliki akan menjadi pembimbingnya,” katanya.

Pemanfaatan Information, Communication and Technology (ICT) dilingkungan Aptinu diharapkan dapat ditingkatkan untuk mengikuti perkembangan dunia guna peningkatan kualitas di masing-masing perguruan tinggi.

“Kami juga mengusulkan adanya profil bersama dalam penerimaan mahasiswa baru,” ujarnya. (mkf)


Terkait