Rais Syuriyah Pengurus Wilayah (PW) Nahdlatul Ulama KH Masruri Mughni meminta agar Gerakan Pemuda (GP) Ansor NU bisa berbakti seperti Matahari yang mampu memberi pertolongan sepanjang hari. Tidak tergantung pada moment atau pun garapan yang kagetan.
“Ansor, harus terus bergerak bulat dan tampak besar sepanjang waktu seperti matahari,” ujar KH Masruri Mughni saat menerima rombongan Pimpinan Pusat (PP) hasil Kongres XIV Surabaya lalu, di rumah kediamannya Pondok Pesantren Al Hikmah 2 Sirampog Brebes Kamis (3/2).<>
Pergerakan Ansor, lanjut Kiai, jangan seperti bulan. Yang memberikan penerangan tidak sepenuhnya dan tergantung pada penanggalan. Artinya, Ansor jangan hanya bersemangat pada awal terbentuknya kepengurusan saja. Selanjutnya hanya bisa bergerak pada hari-hari tertentu saja.
Lapangan kerja Ansor, kata Kiai, pastilah banyak karena sifat dasarnya Ansor sebagai penolong. Jangan hanya melakukan kegiatan kalau sedang ramai-ramainya Pemilihan Kepala Daerah atau Presiden. Menurut Kiai masih banyak warga NU yang bisa dilayani. “Saatnya Ansor ngurus warga yang tidak ada kepedulian terhadap agama,” himbaunya.
Kiai Masruri juga mengkritisi agar aksi Ansor jangan menjadi gerakan Thoriqoh. Karena anggota Ansor terdiri dari generasi muda yang produktif. “Ciptakan aksi-aksi yang produktif,” pungkasnya.
Dalam silaturrahim tersebut Nusron selaku Ketua terpilih PP Ansor Periode 2011-2016 memohon restu kepada Rais Syuriyah PWNU Jateng ini, untuk melaksanakan rencana program yang hendak dilaksanakan oleh PP Ansor antara lain revitalisasi tradisi Ansor yang selalu mengawal Islam keindonesiaan, sistem kaderisasi Ansor mengingat Pemuda Ansor adalah generasi pemimpin masa depan, pemimpin pemuda, pemimpin NU dan pemimpin bangsa. dan pemberdayaan kearifan atau potensi warga Ansor.
Kiai Masrusi merespon sangat positif apa yang direncanakan Nusron. baginya, berorganisasi di Ansor itu sama halnya dengan “ngemong” bayinya KH Hasyim Asyari. maka sudah semestinya dalam menjalankan kepemimpinan Ansor harus mengacu kepada apa yang telah diamanatkan oleh KH Hasyim Asyari.
Ia juga mengemukakan kebiasaan Ansor akhir-akhir ini dalam melakukan kegiatan, mulai meninggalkan tradisi Ke-NU-an, dimana kegiatan-kegiatan Ansor lebih suka bertempat di hotel ketimbang di pesantren," padahal menurutnya,
"Di Pesantren mempunyai fasilitas yang tidak kalah dengan hotel, bahkan akan lebih efisien dan efektif apabila kegiatan-kegiatan Ansor di tempat di pesantren," katanya.
Silaturrahmi PP GP Ansor dipimpin langsung Ketua Umum Terpilih Drs H Nusron Wahid MSi, Sekretaris Umum Moh Aqil Ilham, Jajaran Ketua Juri Ardiyantoro, Rahmat Hidayat dan Wakil Sekretaris Mukhtar Hadiyu P.
Sebelumnya, rombongan mengadakan silaturahmi secara berantai ke berbagai pondok pesantren di wilayah Jawa Tengah seperti Gus Mahfudz Purworejo, Gus Yusuf Tegalrejo Magelang, Gus Hamid Ploso dll. (was/sml)