Di tengah gencarnya aksi sweeping yang dilakukan aparat keamanan dalam upaya memberantas pelaku teror bom, Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama (PWNU) Jatim mengimbau agar polisi tidak menjadi momok yang menakut-nakuti masyarakat.
Penyataan itu dikeluarkan oleh Ketua PWNU Jatim KH Hasan Mutawakkil Alallah dalam acara peletakan batu pertama Rumah Sakit (RS) Nahdatul Ulama, Gurah, Kediri kemarin.<>
"Aksi sweeping boleh-boleh saja dilakukan, namun polisi jangan sampai menakut-nakuti masyarakat," tandas KH Hassan Mutawakkil Alallah.
Dalam upaya menangani masalah terorisme, imbuh pengasuh ponpes Zainul Hasan, Genggong, Probolinggo itu, secara struktural NU belum akan menggerakkan organisasi sayapnya, Ansor.
"Namun, para alim-ulama NU telah mengeluarkan fatwa kepada para santri-santri ponpes, apabila setiap saat dibutuhkan, maka akan siap untuk berjihad," terang Hasan Mutawakil seperti dilansir beritajatim.com.
Selain itu, NU melalui para kiai, telah melakukan sosialisai dan mengajak masyarakat untuk bersama-sama memerangi teroris.
"Ya, kita ajak masyarakat, mulai dari lingkup kecil tetangga, hingga masyarakat luas untuk memerangi teroris, serta menamankan faham jika perbuatan merugikan masyarakat tersebut dilarang oleh agama," tandas Hasan Mutawakil. (mad)