Bandung, NU Online
Produksi padi secara nasional Tahun 2004 sampai saat ini telah mencapai 53,6 juta ton Gabah Kering Giling (GKG), dan jumlah tersebut melebihi target yang ditetapkan 53 juta ton GKG, dan diharapkan sampai akhir tahun dapat mencapai 54 juta ton GKG.

"Keberhasilan Indonesia menghasilkan padi melebihi dari target yang ditetapkan itu selain kecilnya dampak bencana yang dialami petani terhadap hasil padi yang digarapnya, juga karena terjadinya kenaikan produktifitas padi sekitar 0,5 persen," kata Dirjen Bina Produksi Tanaman Pangan Dr Ir Djafar Hamsjah di Bandung, Rabu.

Dalam kasus kekeringan, kata dia, Tahun 2004 ini padi yang mengalami puso hanya sekitar 2.800 hektar, sangat jauh dibandingkan puso yang dialami tahun sebelumnya yang mencapai 118.000 hektar, dan diperkirakan sampai akhir tahun hanya akan terjadi sekitar 5.000 hektar.

Ditemui seusai acara Safari Proksi Mantap ke sejumlah wilayah penghasil padi terbesar di Pulau Jawa, Djafar mengatakan, dari hasil pengamatan dilapangan, sisa tanam padi untuk tahun 2004 ini diperkirakan berjalan lancar, apalagi bulan Oktober berdasarkan prakiraan cuaca memasuki musim hujan.

Jika perkiraan tersebut tidak meleset, maka diprediksikan produksi akan banyak berhasil sehingga akan bertambah produksi padi hingga akhir tahun sekitar 500.000 ton, yang berarti produksi padi diharapkan mencapai 54 juta ton GKG, ujarnya.

Kemampuan Indonesia untuk menghasilkan padi melebihi dari target yang ditetapkan itu, menurut Djafar, dapat diindikasikan bahwa Indonesia sudah menuju kepada swasembada pangan, apalagi kebutuhan beras dalam negeri hanya sekitar 32 juta ton beras, sedang produksi padi 54 juta ton GKG setara dengan 34 juta ton beras, berarti surplus sekitar 2 juta ton beras.

Menurut Djafar, hasil padi yang akan dicapai pada bulan-bulan berikutnya juga akan dapat dihasilkan dari kantong produksi di luar Jawa, yaitu Kalimantan dan Sumatera yang akan menambah kumulatif pencapaian produksi pada Tahun 2004 ini.(mkf/an)