Presiden Perancis, Nicolas Sarkozy, memuji Islam pada acara peletakan batu pertama ruang baru untuk memamerkan seni Islam di Museum Louvre, Paris, bersama Pangeran Arab Saudi Al-Waleed Bin Talal.
"Ini merupakan kesempatan bagi semua warga Perancis dan para pengunjung Museum Louvre untuk melihat bahwa Islam itu memajukan sains dan modernitas, sementara fanatisme atas nama Islam adalah pelecehan terhadap Islam itu sendiri," kata Sarkozy dalam acara yang berlangsung Rabu (16/8) itu, seperti dilaporkan IINA.<>
Sarkozy juga menekankan pentingnya Uni Mediterania baru -- yang diluncurkan oleh lebih dari 40 kepala negara di kawasan lingkar Laut Meniterania, termasuk para pemimpin negara-negara Arab pada konferensi tingkat tinggi (KTT) di Paris -- untuk memperkuat kerjasama.
"Perancis adalah sahabat negara-negara Arab," kata Presiden Sarkozy, seraya menambahkan, "Perancis menginginkan perdamaian."
"Sesungguhnya Perancis tidak menginginkan terjadinya benturan antara peradaban Barat dan Timur," katanya dan menilai bahwa bila hal itu terjadi, maka malapetaka akan melanda dunia."
Ruang pameran baru itu akan dibuka pada 2010 setelah rampungnya proyek renovasi senilai 136 juta dolar AS di Museum Louvre, yang menarik lebih dari tujuh juta pengunjung setiap tahun.
Untuk biaya renovasi itu, pangeran kaya Arab Saudi tersebut memberi sumbangan sebesar 17 juta uero, sementara raksasa perusahaan minyak "Total" dan "Lafrge" masing-masing menyumbang 8,5 juta uero, dan selebihnya ditanggung pemerintah Perancis.
Ruang pameran baru itu terletak berdekatan dengan "Louvre`s Cour Visconti", yang akan memamerkan kesenian Islam dan artefak serta barang-barang antik dari kawasan Mediterania. (ant)