Jakarta, NU.Online
Islam diharapkan menjadi salah satu sumber penyelesai masalah yang dihadapi oleh umat manusia. Sebab, Islam tidak hanya sebagai agama yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhan, namun juga menjadi sumber pegangan hidup dan rujukan norma manusia. “Islam harus memberikan jawaban atas konflik dan problem masa silam dan problem yang sedang dihadapi oleh rakyat Indonesia dan masyarakat dunia,”demikian disampaikan oleh Presiden Megawati Soekarnoputri dalam sambutan pembukaan the International Conference Of Islamic Scholars (ICIS) di Jakarta Convention Center (JCC), Senin (23/02).
Dalam kata sambutan yang disampaikan dalam bahasa Inggris tersebut, Megawati menyatakan dihadapan sekitar 300 cendikiawan muslim se-dunia, bahwa semua agama datang ke Indonesia dengan damai. Hindu dan Budha yang membekaskan ciri khas masyarakat Jawa pada umunya, datang lebih dahulu, disusul kemudian agama Islam yang menjadi agama masyaritas penduduk Indonesia.
<>“Semua agama kemudian berinteraksi dan menemukan jalan damai masing-masing di tengah-tengah masyarakat. Semua itu menjadi mungkin sebab konstitusi kami memberikan jaminan kebebasan beragama dan yang paling penting, NU sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia bersama Muhammadiyah menerima Pancasila sebagai falsafah Negara,”lanjut istri Taufik Kiemas tersebut.
Megawati berharap, dengan bertemunya para cendikiawan muslim se-dunia atas gagasan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ini, akan menghasilkan jawaban kongkrit atas persoalan umat manusia pada umumnya. “Saat ini ada sebuah negara di Eropa yang memberlakukan pelarangan penggunaan symbol keagamaan di sekolah. Sebagai cendikiawan, pertemuan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada dunia agar masyarakat muslim dan penganut agama lainnya mendapatkan jawaban secepatnya,”tegasnya.
Sementara itu, Ketua PBNU KH Hasyim Muzadi atas nama tuan rumah (shahibul bait) menyatakan bawha the International Conference Of Islamic Scholars (ICIS) digelar setelah mempelajari persoalan umat islam di beberapa negara dunia. “NU menggelar acara ini setelah mendengar pendapat dari para tokoh umat dunia. Selain itu kami merasa perlu berkumpul untuk memberikan pandangan kepada dunia internasional bahwa Islam adalah rahmat bagi semua umat, blessing for the universe,”ujar pemimpin pesantren Al-Hikam Malang Jawa Timur itu.
Selama ini, tandasnya, timur dan barat selalu berseteru. Islam yang dianggap mewakili timur, sering terjebak dalam konflik tersebut. “Sehingga yang perlu kita cegah adalah menghentikan konflik itu dan menghindari menjadi konflik agama. Kami bertenggungjawab untuk terlibat dalam meredakan ketegangan Isalam dan Barat,”tambanya. Ia juga mengaskan bahwa konflik itu hanya dapat diselesaikan oleh pihak yang tidak memiliki kepentingan dalam konflik tersebut.
Dalam acara pembukaan yang secara simbolis ditandai dengan pemukulan gong oleh presiden, hadir antara lain Menlu Hasan Wirayuda, Menag Said Agil Almunaawar, Kapolri Jenderal Da’I bahtian dan Kepala BIN Hendropriyono. Tampak juga Ketua Muhammadiyah Dr Syafii Maarif, Ketua DPP PKB Dr Alwi Shihab, Ketua PKS Hidayat Nurwahid, sejumlah kiai NU dan cendikiawan Indonesia. (MA/MS/FDL)