Markas Kodam V/Brawijaya dalam siaran persnya di Surabaya, Senin, menyebutkan, lomba hafalan Alquran se-dunia itu diikuti 19 negara, di antaranya Indonesia, Yaman, Mesir, Kuwait, Malaysia, Brunei, Sudan, dan tuan rumah Arab Saudi.
Mereka bersaing di beberapa kategori lomba hafalan Al Quran, mulai dari lima hingga 30 juz. Pratu Rakhmat mewakili TNI untuk kategori hafalan 10 juz Alquran, sedang Praka Abu Qodir Zukir dari Batalion Arhanudse-8 Sidoarjo mewakili TNI untuk kategori lima juz.<>
Dalam ajang yang berlangsung selama 14 hari itu, Pratu Rakhmat berhasil menduduki peringkat ketujuh dunia untuk ketagori 10 juz Al Quran.
"Alhamdulillah, saya sudah berusaha yang terbaik untuk bangsa dan negara ini," kata Rakhmat dalam siaran pers yang dikirimkan Markas Kodam V/Brawijaya itu.
Menurut dia, hasil yang diraihnya itu sudah cukup bagus, mengingat ketatnya persaingan antarpeserta lomba.
"Seluruh peserta rata-rata penghafal lama yang selalu mengikuti ajang yang diselenggarakan setiap dua tahun sekali itu. Sementara TNI, baru kali ini bisa berpartisipasi setelah diundang oleh pihak panitia," katanya.
Ia menyebutkan, kriteria penilaian itu terdiri atas kelancaran dalam hafalan yang memiliki bobot 60 persen, tajwid (30 persen), dan tartil (10 persen).
Prajurit TNI Angkatan Darat asal Porong, Sidoarjo itu mengaku, membutuhkan waktu dua tahun untuk bisa menghafal 10 juz Al Quran.
Sementara untuk kategori hafalan 5 juz, pihak panitia mewajibkan para peserta menjawab empat pertanyaan mengenai isi Alquran. (ant/mad)