Jakarta, NU Online
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) mengadakan Gelora Hari Lahir (Harlah) ke-50 di Tugu Proklamasi, Jum’at (16/4), malam ini. Pada 17 April 2010, tepat pada pukul 00.00 WIB nanti PMII memperingati tahun emas 50 tahun.
Peringatan Harlah diadakan oleh Pengurus Koordinator Cabang (PKC) PMII DKI Jakarta dan dihadiri oleh seluruh cabang dan komisarian PMII di Jakarta dan sekitarnya. Acara ini juga akan dihadiri oleh para pendiri dan alumni PMII.<>
“Acara Harlah juga akan diisi dengan istighotsah, orasi, dan pementasan budaya,” kata Aris Asi Leksono, salah satu Ketua PKC PMII kepada NU Online di sela persiapan acara ini.
PMII yang merupakan organisasi kemahasiswaan berbasis NU saat ini telah menjelma sebagai organisasi besar. Ketua Umum Pengurus Besar PMII Muhammad Rodli Kaelani kepada NU Online mengatakan, organisasi kemahasiswaan yang dipimpinnya kini telah beranggotakan 220 Pengurus Cabang (setingkat kabupaten/kota) dan 18 Pengurus Koordinator Cabang (PKC, setingkat propinsi) se-Indonesia.
“Fakta ini menegaskan bahwa sistem internal organisasi mampu survive di tengah perubahan zaman,” katanya.
Menurutnya, kemampuan untuk survive itu dimungkinkan ada karena perbaikan terus menerus, khususnya yang berkaitan dengan sistem kaderisasi sebagai poros pembangunan sumberdaya manusia dan konstitusi organisasi sebagai perangkat utama aturan main.
“Selain itu, kemampuan survive juga ditentukan oleh perumusan terus-menerus paradigma pergerakan yang dikoreksi oleh zaman yang berubah,” kata Rodli. (nam)
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) mengadakan Gelora Hari Lahir (Harlah) ke-50 di Tugu Proklamasi, Jum’at (16/4), malam ini. Pada 17 April 2010, tepat pada pukul 00.00 WIB nanti PMII memperingati tahun emas 50 tahun.
Peringatan Harlah diadakan oleh Pengurus Koordinator Cabang (PKC) PMII DKI Jakarta dan dihadiri oleh seluruh cabang dan komisarian PMII di Jakarta dan sekitarnya. Acara ini juga akan dihadiri oleh para pendiri dan alumni PMII.<>
“Acara Harlah juga akan diisi dengan istighotsah, orasi, dan pementasan budaya,” kata Aris Asi Leksono, salah satu Ketua PKC PMII kepada NU Online di sela persiapan acara ini.
PMII yang merupakan organisasi kemahasiswaan berbasis NU saat ini telah menjelma sebagai organisasi besar. Ketua Umum Pengurus Besar PMII Muhammad Rodli Kaelani kepada NU Online mengatakan, organisasi kemahasiswaan yang dipimpinnya kini telah beranggotakan 220 Pengurus Cabang (setingkat kabupaten/kota) dan 18 Pengurus Koordinator Cabang (PKC, setingkat propinsi) se-Indonesia.
“Fakta ini menegaskan bahwa sistem internal organisasi mampu survive di tengah perubahan zaman,” katanya.
Menurutnya, kemampuan untuk survive itu dimungkinkan ada karena perbaikan terus menerus, khususnya yang berkaitan dengan sistem kaderisasi sebagai poros pembangunan sumberdaya manusia dan konstitusi organisasi sebagai perangkat utama aturan main.
“Selain itu, kemampuan survive juga ditentukan oleh perumusan terus-menerus paradigma pergerakan yang dikoreksi oleh zaman yang berubah,” kata Rodli. (nam)
