Cilacap, NU Online
Majlis Pembina Cabang PMII Jawa Tengah Sugeng mengatakan PMII akan senantiasa mendukung program-program kaum tani guna menyelesaikan permasalahan agraria yang sampai saat ini masih menghantui mereka. <>
“Kelemahan agraria yang mencolok adalah segi administrasi yang selama ini menjadi alat para elit tertentu untuk menindas,bahkan menguasai lahan-lahan para petani,” katanya saat didaulat membuka seminar bertajuk Rembuk Tani Reforma agraria untuk Kesjahteraan Rakyat yang diselenggarakan Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) di kantor kecamatan sidareja kabupaten cilacap, akhir pekan kemarin.
Di depan 2000-an peserta delegasi PKC PMII se Jawa Tengah dan petani di kabupaten Cilacap itu, Sugeng menandaskan problema kaum ini menjadi tanggung jawab bersama komponen bangsa tidak terkecuali kader-kader PMII.
“Makanya dalam kesempatan ini kita undang delegasi dari BPN RI,BPN kab cilacap,bupati cilacap,dan para pejabat terkait, sehingga tercipta sinergi antara pemerintah dengan cita-cita para petani,” jelasnya
Ia mengingatkan terjadinya banyak penindasan akibat perselisihan hak kepemilikan lahan terhadap para petani di beberapa daerah,termasuk di kabupaten cilacap sendiri.
Pemerintah dalam hal ini nampak lebih membela kaum elit maupun perusahaan di banding para petani. Konflik agraria bukan hanya menimbulkan korban jiwa,tapi juga meningkatkan angka pengangguran, kemiskinan dan penindasan secara sistematis terhadap kaum tani.
“Sikap pemerintah tersebut sangat bertentangan dengan UUD 1945 dan PANCASILA, yang menjamin keadilan,dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat indonesia,” tegasnya.
Senada hal itu, Ketua PB PMII Adin jauharuddin mengatakan 70 persen kader pmii berasal dari keluarga petani maka penderitaan,penindasan,dan ketidakadilan yang di alami oleh para petani berarti juga menjadi penderitaan bersama.
“Melalui kegiatan ini akan terjalin komunikasi yang lebih intensif antara pemerintah dan para petani demi menyelesaikan konflik agraria yang selama ini masih menjadi mimpi dan asa bagi kaum tani,” tandasnya.
Redaktur : Syaifullah Amin
Kontributor : Athi'urrochman/ Qomarul Adib