Warta

PMII Desak Polisi Tangkap Aktor Intelektual

Ahad, 1 Januari 2012 | 12:02 WIB

Surabaya, NU Online
Konflik Sunni-Syi'ah yang berujung pembakaran pesantren Syi'ah di Sampang Madura, Kamis (29/12) lalu, mengundang keperihatinan banyak pihak.

Ahad (1/1) sore, beberapa elemen masyarakat dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jawa Timur melakukan aksi damai di depan Mapolda Jatim, Jl. A. Yani Surabaya.
 
Massa aksi yang mengatasnamakan "Forum Penyelamat Pancasila Jawa Timur" ini mendesak pihak kepolisian agar segera menangkap otak intelektual dibalik penyerangan warga Syi'ah di Sampang tersebut.
<>
Koordinator aksi Miftahul Munir menegaskan, secara hukum aksi pembakaran tersebut dengan alasan apapun tidak bisa dibenarkan.

"Keberagaman masyarakat, termasuk perbedaan faham tidak boleh diganggu gugat oleh siapapun dan dengan alasan apapun, asal tidak bertentangan dengan ideologi Pancasila," kata mantan pengurus PKC PMII Jatim ini.

Menurut Miftah -demikian biasa dipanggil- sebagai warga negara, pengikut Syi'ah juga berhak mendapat perlindungan negara dari segala bentuk kekerasan.

Kendati demikian, alumnus IAIN Sunan Ampel Surabaya ini, meminta warga Syi'ah di Madura agar lebih arif dalam menyampaikan dakwahnya, sehingga tidak mendapat respon negatif dari masyarakat. "Tak ada asap tanpa ada api,"tandasnya beralasan.

Lebih jauh Miftah meminta warga Syi'ah untuk menghindari perdebatan fiqh dan akidah. "Dua hal ini menjadi wilayah yang sangat sensitif, sehingga sering memunculkan persoalan," imbuh pria kelahiran Sumenep Madura ini.

Miftah menambahkan, pengikut Syi'ah di Madura akan lebih baik jika mengembangkan ajaran tasawuf seperti kecenderungan kaum Syi'ah di Persia. Pasalnya, transformasi pemikiran tasawuf Syi'ah bukan saja dapat memperkaya kehidupan sufisme di Madura yang telah mapan, melainkan karena struktur tasawuf Syi'ah juga terdapat banyak kemiripan dengan struktur ajaran tasawuf sunni.
 
"Dalam Syi'ah juga ada struktur quthbul aqthab, aqthab,  arba'ah, dan arba'in, meski terdapat tambahan seperti imam, ayatullah dan ruhullah," kata Miftah menjelaskan.

"Tasawuf Syi'ah juga banyak berpadu dengan tasawuf sunni (thariqah) terutama pada silsilah yang melibatkan Salman Al Farisi dan Sayyidina Ali," pungkasnya.


Redaktur    : Mukafi Niam
Kontributor: Abdul Hady JM


Terkait