Wonosobo, NU Online
Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia, yang terdiri dari PMII Cabang Wonosobo, PMII komisariat ahimsa UNSIQ, PMII rayon FITK UNSIQ, PMII rayon FE UNSIQ, PMII rayon fastikom UNSIQ, PMII rayon FBS UNSIQ, PMII rayon FKSP UNSIQ melakukan unjuk rasa turun ke jalan sambil membentangkan spanduk dan poster menolak rencana kenaikan tarif PDAM Wonosobo.
<>
Aksi yang dimulai sejak pukul 9.00 WIB Rabu kemarin ini dilakukan karena PMII menilai bahwa kenaikan tarif PDAM ini sangat tidak realistis dan terkesan dipaksakan. “Dengan kondisi geografis yang relatif melimpah sumber airnya, kenapa setiap tahun PDAM selalu menaikkan tarif?!” demikian disampaikan Ibnu Ngakil, ketua umum PMII Cabang Wonosobo dalam orasinya.
Sepanjang jalan dari videotron alun-alun Wonosobo sampai kantor PDAM wonosobo, massa terus meneriakkan yel-yel menolak kenaikan tarif. Di depan kantor PDAM, massa sempat terprovokasi oleh satpam PDAM hingga nyaris terjadi baku hantam antara pengunjuk rasa dengan pihak keamanan PDAM, namun hal itu dapat segera diredam oleh Korlap aksi.
Setelah cukup lama berorasi, massa kemudian melanjutkan aksinya ke gedung DPRD Kabupaten Wonosobo, mereka menuntut kepada anggota dewan untuk tidak menyetujui rencana kenaikan tarif itu.
“Ini bukan aksi yang terakhir, ini akan terus berlanjut sampai rencana kenaikan tarif PDAM dibatalkan…” kata koordinator umum, Akhmad Zainuddin yang disambut sorak gemuruh peserta unjuk rasa. Kemudian massa membubarkan diri kembali ke videotron untuk berorasi.
Redaktur : Mukafi Niam
Kontributor: Wasito Utomo