Jakarta, NU Online
Musyawarah Kerja Nasional Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Bangsa yang akan dilaksanakan 27-29 Mei akan membahas berbagai agenda. Namun demikian, akan difokuskan adalah masalah mekanisme pencalonan presiden, sedangkan calon presiden resmi dari PKB baru akan dikeluarkan setelah selesainya pembahasan Rancangan Undang-Undang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden
Dikatakan oleh Sekretaris Jenderal DPP PKB Saifullah Yusuf (24/5) kepada wartawan, "Kami akan lebih fokus pada mekanisme, meski harus diakui di hampir semua lapisan nama Gus Dur (mantan Presiden Abdurrahman Wahid-Red) masih sangat dominan."
<>"Ada yang di luar dugaan saya, yaitu sebagian ulama yang minta supaya Gus Dur menjadi Bapak Bangsa. Jadi, ini masih terus berkembang dan baru sebatas wacana,"kata Saifullah Yusuf.
selain masalah mekanisme penetapan capres terdapat beberapa agenda lainnya. Abdul Wahid Maktub salah satu pengurus PKB menyatakan agenda lain yang dibahas adalah mekanisme pencalonan anggota legislatif, strategi memenangkan pemilu 2004, merespon isu-isu nasional dan internasional, dan merekomendasikan pada pemerintah berbagai kebijakan masalah nasional.
Masalah penentuan calon legislatif tampaknya akan alot. Ini berkaitan dengan usulan penentuan calon berdasarkan pengalaman pribadi. Kebijakan ini mengakibatkan calon dari NU akan memperoleh poin kecil dibandingkan dengan mereka yang memiliki pengalaman dalam birokrasi. Pengalaman menjadi menteri, misalnya, diberi nilai 90, sedangkan pengalaman menjadi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama hanya mendapat nilai 75.
"Ini memang dirasakan para pengurus NU di daerah sangat tidak adil. Kami yang ngemong massa NU, dan sebagian besar nyoblos PKB, kok diberi angka kecil. Saya tidak tahu mengapa hal itu bisa muncul dari tubuh PKB," ujar KH Ilyasi Siradj, Ketua Pengurus Cabang NU Sumenep
Namun demikian, Muhaimin Iskandar salah satu anggota DPR dari Fraksi PKB menyatakan bahwa hal ini masih merupakan usulan belum diputuskan, “Saya kira terlalu sembrono mengusulkan demikian” ungkapnya ketika dihubungi NU Online.
Abdul Wahid Maktub juga mengatakan bahwa saat ini memang perlu pola rekrutmen calon anggota legislatif yang lebih ketat karena selama ini terdapat keluhan terhadap kualitas anggota legislatif. “Jika kualitas anggota legislatif bagus, maka kinerja mereka juga semakin baik sehingga partai makin dipercaya masyarakat” ungkap Wahid.
Wahid juga menyatakan bahwa pola rekrutmen anggota caleg juga harus mempertimbangkan asal caleg tersebut. “partai politik harus melakukan sinergi karena partai politik sangat dipengaruhi pihak luar.”.
.Untuk mengatasi keberatan NU, Wakil Sekjen PKB Abdullah Azwar mengatakan, PKB akan menggelar pertemuan seluruh pengurus wilayah NU se-Indonesia di Jakarta, "Kita ingin mengetahui apa sebenarnya keluhan mereka, dan sejauh mana respons mereka terhadap PKB menjelang pemilu, baik legislatif maupun pemilu presiden," kata Abdullah Azwar. (kcm/mkf)