Jakarta, NU.Online
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) akan mengikuti mekanisme dan menampung aspirasi ulama-ulama NU yang mencalonkan Hasyim Muzadi sebagai capres. Usulan itu akan disampaikan dalam Mukernas PKB yang akan dimulai Selasa malam nanti hingga Jumat (29/05), "Tak bisa dipisahkan antara PKB dan NU, karena pada umumnya Ulama PKB itu Ulama NU juga", Hal itu disampaikan Ketua Umum PKB Alwi Shihab pada wartawan seusai mengikuti silaturahim DPP PKB dengan tokoh-tokoh NU di Indonesia di Hotel Sahid, Jl.Sudirman, Jakarta.
Menanggapi sebagian DPW PKB yang mengusulkan Gus Dur sebagai capres, sementara ada wilayah NU mengusung nama KH Hasyim Muzadi sehingga terkesan beseberangan. Karena itu, untuk menghindari perpecahan, ulama dan tokoh NU berusaha mendamaikan kedua tokoh aset NU itu. Kiai yang hadir di antaranya adalah KH Muhaiminan Gunardo (Magelang), KH Sadid Jauhari (Jember), Tuan Guru Turmudi (NTB), dan sebagainya.
<>Menurut Alwi, aspirasi adanya sejumlah ulama NU yang mengusulkan Hasyim Muzadi sebagai capres melalui PKB, itu memang ada dan PKB tidak bisa menafikan hal itu.
“Namun, keputusan akhir tetap melalui aturan main yang ada di PKB bahwa capres akan ditentukan oleh wilayah-wilayah, karena kami harus mengikuti mekanisme aspirasi dari bawah yakni wilayah-wilayah PKB yang akan memberikan masukan,” ungkap Alwi.
“Untuk itu sebaiknya para ulama juga mematuhi mekanisme ini dengan mengusulkan nama yang diinginkan kepada PKB di tingkat wilayah. Karena aturan PKB ini jelas, maka hanya usulan dari bawah yakni wilayah-wilayah yang akan kita jadikan sebagai calon resmi,” paparnya.
Menurutnya, sampai sekarang, usulan yang resmi dari wilayah melalui surat baru nama Gus Dur. “Tapi proses ini belum final,” demikian Alwi Shihab.
Semantara itu, Wakil Ketua Umum DPP PKB, Moh. Mahfud M.D. di tempat sama mengakui adanya aspirasi yang menghendaki KH Hasyim Muzadi diajukan sebagai calon presiden atau cawapres dalam Pemilu 2004. Lebih tegas lagi pencalonan itu harus disebutkan dalam Mukernas PKB nanti.
Tapi Mahfud membantah rumor yang menyatakan PKB tidak mengindahkan aspirasi tersebut. “Tidak bisa dipungkiri ada aspirasi yang ingin mencalonkan Pak Hasyim Muzadi, malah kalau bisa muncul lebih dari lima nama, ini kan proses invetarisasi nama saja dan finalnya aspirasi itu dibawa ke Mukernas, terserah wilayah mana yang hendak mengusungnya,” papar Mahfud kepada NU.Online (Cih/Akd)