Jember, NU Online
Partai Kebangkitan Bangsa berpotensi memenangi 18 pemilihan kepala daerah di Jawa Timur tahun depan. Harapannya, ada kader partai yang bisa mencalonkan diri.
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar melihat potensi itu. "Kami akan menggunakan dua sistem (rekrutmen calon), yakni sistem rekrutmen dari struktur pengurus dan mengombinasikannya dengan survey," katanya, di sela-sela kunjungannya ke rumah deklarator PKB KH Muchit Muzadi, Jumat (25/9) petang.<>
Kombinasi tersebut akan menentukan bagi pengurus pusat untuk mengambil keputusan. Target PKB adalah memberangkatkan calon sendiri, walau tak harus kader.
"Insya Allah PKB masih punya kans, karena kader PKB cukup. Apalagi, orang-orang yang punya potensi kultural NU bersatu lagi," kata Muhaimin seperti dilansir beritajatim.com.
Muhaimin kini tengah mengupayakan rekonsiliasi kekuatan politik NU di bawah PKB. Ia mengingatkan, agar suara masyarakat NU tidak tercerai berai dalam pemilu mendatang, dan kembali berhimpun ke PKB. "Kami membuka diri seperti masjid tanpa pintu," katanya.
KH Muchit Muzadi enggan berkomentar banyak soal PKB. "Sebaiknya orang-orang yang tidak rukun, ya lebih baik yang rukun," katanya dalam bahasa Jawa. (mad)
Partai Kebangkitan Bangsa berpotensi memenangi 18 pemilihan kepala daerah di Jawa Timur tahun depan. Harapannya, ada kader partai yang bisa mencalonkan diri.
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar melihat potensi itu. "Kami akan menggunakan dua sistem (rekrutmen calon), yakni sistem rekrutmen dari struktur pengurus dan mengombinasikannya dengan survey," katanya, di sela-sela kunjungannya ke rumah deklarator PKB KH Muchit Muzadi, Jumat (25/9) petang.<>
Kombinasi tersebut akan menentukan bagi pengurus pusat untuk mengambil keputusan. Target PKB adalah memberangkatkan calon sendiri, walau tak harus kader.
"Insya Allah PKB masih punya kans, karena kader PKB cukup. Apalagi, orang-orang yang punya potensi kultural NU bersatu lagi," kata Muhaimin seperti dilansir beritajatim.com.
Muhaimin kini tengah mengupayakan rekonsiliasi kekuatan politik NU di bawah PKB. Ia mengingatkan, agar suara masyarakat NU tidak tercerai berai dalam pemilu mendatang, dan kembali berhimpun ke PKB. "Kami membuka diri seperti masjid tanpa pintu," katanya.
KH Muchit Muzadi enggan berkomentar banyak soal PKB. "Sebaiknya orang-orang yang tidak rukun, ya lebih baik yang rukun," katanya dalam bahasa Jawa. (mad)
