Warta

Pimpinan Ilmu Kalam Santriloka Tobat

Senin, 2 November 2009 | 12:23 WIB

Mojokerto, NU Online
Setelah empat hari bermalam di Mapolresta Mojokerto, Achmad Naf’an, pimpinan perguruan ilmu kalam Santriloka mengaku bersalah dan melakukan pertobatan. Pernyataan tobat ini dilakukan setelah Achmad mendapatkan bimbingan dari beberapa pemuka agama dari Depag, MUI, serta NU Kota setempat.

Selama berada di Mapolres, pimpinan aliran yang telah dinyatakan sesat ini kerap dikunjungi oleh Depag, MUI, serta NU Kota Mojokerto. Mereka terus melakukan bimbingan agar Ahmad beserta pengikutnya kembali ke jalan yang benar.<>

Bukan hanya itu, para pemuka agama ini juga berdialog dan mencoba menyadarkan bahwa ajaran yang telah disebarkannya adalah salah. Mereka pun memberikan beberapa macam buku agama untuk dipelajari.

Setelah mendapatkan pendekatan dan dialog dari beberapa pemuka agama inilah, keyakinan Ahmad akhirnya luntur. Bahkan ia mau mengakui jika apa yang sudah dilakukan melenceng dari ajaran Islam. “Saya siap bertanggung jawab dan memberikan pembinaan terhadap ratusan pengikut saya,” kata Ahmad yang kerap disapa Mbah Aan oleh anak buahnya ini, Senin (2/11) seperti dilansir beritajatim.com.

Sementara itu, menanggapi desakan dari berbagai kalangan yang meminta agar dirinya diproses secara hukum, ayah dari empat orang anak ini pun siap menjalaninya. Dengan catatan, ada bukti yang kuat bahwa dirinya melanggar aturan perundang-undangan yang ada.

Perguruan Ilmu Kalam Santriloka, Pimpinan Achmad Naf’an, membuat resah warga kota Mojokerto. Hal itu diketahui setelah adanya VCD yang berisi ajaran nyleneh. Semisal, tidak mewajibkan umat Islam untuk haji, serta tidak ada shalat Ashar. Atas latar belakang itu akhirnya MUI Kota Mojokerto menyatakan sesat dan mendesak aparat kepolisian segera memproses hukum terhadap pimpinan perguruan ini. (mad)


Terkait