Pesantren Mahasiswa untuk Penuhi Kebutuhan Spiritualitas Kader Muda NU
Rabu, 11 Maret 2009 | 13:03 WIB
Guna menjaga kesinambungan dan memenuhi kebutuhan akan nilai-nilai spiritualitas bagi kader muda NU, pendirian pesantren mahasiswa di sekitar kampus, terutama d perguruan tinggi umum sangat diperlukan.
Demikian diungkapkan oleh Ketua Umum Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rodli Kaelani seusai bertemu dengan KH Hasyim Muzadi di gedung PBNU, Rabu (11/3).<>
“Beliau menginginkan agar pemikiran agama tidak jauh dari pesantren dan para mahasiswa dapat melakukan transformasi. Ini bisa menjadi jawaban bagi NU untuk memelihara kader mudanya,” katanya.
Pesantren memiliki nilai tambah dibandingkan dengan model pengajaran atau pengajian Islam lainnya yang ditawarkan oleh sejumlah kelompok Islam di berbagai kampus umum karena pendekatannya sangat praktis, sementara pendekatan pesantren lebih mengakar pada masalah-masalah yang muncul.
“Para tokoh NU di berbagai daerah yang memiliki lahan di dekat kampus dapat berperan dalam memfasilitasi pendirian pesantren mahasiswa ini,” terangnya.
KH Hasyim Muzadi sudah melangkah lebih jauh dengan mendirikan pesantren mahasiswa Al Hikam di Malang, yang merupakan kota pelajar di Jawa Timur. Saat ini sedang di bangun Al Hikam II di dekat kampus Universitas Indonesia (UI) Depok, yang dapat menjadi tujuan belajar agama bagi mahasiswa UI dan kampus disekitarnya.
Sementara itu, bagi mahasiswa UIN atau IAIN, Hasyim berharap agar PMII mampu mengembalikan wacana keagamaan yang liberal kepada pemikiran yang lebih moderat. (mkf)