Jakarta, NU Online
Persoalan yang dihadapi Madrasah Diniyah dan Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI) akan dibahas bersama-sama antara Komisi VIII dan Komisi X DPR RI. Dijadwalkan, pekan depan pembahasan akan dimulai oleh Panitia Kerja (Panja).
Hal ini dikarenakan Komisi VIII yang membidangi pendidikan, olahraga dan seni dianggap lebih memahami sistem pendidikan secara keseluruhan. Sedangkan Komisi X, mempunyai kepentingan membantu memperjuangkan agar pendidikan agama agar sesuai dengan sistem yang berlaku itu, baik dari sisi standarnya maupun keuangannya.<>
Demikian dinyatakan Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ahmad Zainuddin di Jakarta, Senin (17/1). Dari hasil rapat gabungan pimpinan dua komisi itu, akan terlihat kesiapan masing-masing komisi. Untuk Komisi VIII sendiri sudah siap karena sudah dijadwalkan sejak awal.
"Mestinya semua sekolah menjadi tanggung jawab pemerintah. Namun masih ada lembaga-lembaga yang menyelenggarakan pendidikan tanpa terjamah oleh anggaran dari pemerintah, contohnya madrasah diniyah," ujar Zainuddin. (min)
Persoalan yang dihadapi Madrasah Diniyah dan Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI) akan dibahas bersama-sama antara Komisi VIII dan Komisi X DPR RI. Dijadwalkan, pekan depan pembahasan akan dimulai oleh Panitia Kerja (Panja).
Hal ini dikarenakan Komisi VIII yang membidangi pendidikan, olahraga dan seni dianggap lebih memahami sistem pendidikan secara keseluruhan. Sedangkan Komisi X, mempunyai kepentingan membantu memperjuangkan agar pendidikan agama agar sesuai dengan sistem yang berlaku itu, baik dari sisi standarnya maupun keuangannya.<>
Demikian dinyatakan Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ahmad Zainuddin di Jakarta, Senin (17/1). Dari hasil rapat gabungan pimpinan dua komisi itu, akan terlihat kesiapan masing-masing komisi. Untuk Komisi VIII sendiri sudah siap karena sudah dijadwalkan sejak awal.
"Mestinya semua sekolah menjadi tanggung jawab pemerintah. Namun masih ada lembaga-lembaga yang menyelenggarakan pendidikan tanpa terjamah oleh anggaran dari pemerintah, contohnya madrasah diniyah," ujar Zainuddin. (min)
