Warta

Pernikahan di Bawah Umur Diduga Bermotif Ekonomi

Sabtu, 14 Maret 2009 | 11:01 WIB

Semarang, NU Online
Jaringan Perlindungan Perempuan dan Anak (JPPA) Jawa Tengah menduga maraknya pernikahan anak perempuan di bawah umur karena motif ekonomi."Persoalan ekonomi biasanya selalu terkait dengan pernikahan anak di bawah umur," ujar Koordinator Jaringan Peduli Perempuan dan Anak (JPPA) Jawa Tengah, Agnes Widanti, di Semarang, Sabtu.

Agnes juga mengkritisi peran orang tua sebagai pihak yang paling berperan terjadinya pernikahan di bawah umur tersebut. “Tanpa peran orang tua, pernikahan di bawah umur tidak akan terjadi," ujarnya.<>

Selain persoalan ekonomi, beberapa kasus penikahan di bawah umur di Jateng juga ada yang dilatarbelakangi oleh rayuan dan pemaksaan dari pihak lain. Apapun alasannya, kata dia, pernikahan anak di bawah umur harus dihentikan, karena menyangkut nasib anak perempuan di masa mendatang.

Menurut dia, masyarakat luas juga mendukung upaya penghentian pernikahan anak di bawah umur. "Setiap saya menghadiri pertemuan, masyarakat selalu menyampaikan apresiasinya terhadap aparat kepolisian yang menindaklanjuti kasus Syekh Puji," ujarnya.

Ia menganggap, pernikahan Pujiono Cahyo Widianto alias Syekh Puji, saudagar kaya asal Semarang dengan Lutfiana Ulfa, anak perumpuan berusia 12 tidak sesuai dengan UU Perkawinan."Kami berharap, kasus Puji diselesaikan secara tuntas agar menjadi 'shock therapy' kepada pelaku nikah bawah umur," ujarnya.

Agnes menduga, kasus pernikahan bawah umur sangat banyak, meskipun jumlah pengaduan ke JPPA selama tahun 2008 hanya delapan kasus."Kami yakin, masih banyak kasus seperti Puji ini yang belum dilaporkan," ujarnya.

Ia mengajak, seluruh kaum perempuan untuk meningkatkan kemampuan kualitas dan cita dirinya dengan berbagai bekal keterampilan hidup. "Jika perempuan memiliki kemampuan maka tidak perlu menghadapi masalah seperti ini," ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga meminta orang tua memiliki peran yang lebih baik dengan tegas menyatakan penolakannya terhadap nikah di bawah umur. (ant/din)


Terkait