Bulan suci Ramadhan membawa berkah bagi perajin bedug di Desa Pepedan, Kecamatan Dukuhturi, Kabupaten Tegal. Saat bulan Ramadhan tiba, umat Muslim di seantero Nusantara bakal menjalani ibadah puasa. Demi kekhusyukan ibadah puasa, masjid-masjid di eks-Karesidenan Pekalongan maupun daerah lain berlomba membeli bedug.
Salah satu tempat tujuannya adalah perajin bedug di Desa Pepedan, yakni Nursidik (43). Ya, usaha keluarga yang digeluti secara turun temurun ini memang mengalami peningkatan order, antara lain menjelang bulan suci Ramadhan. Kondisi demikian rutin terjadi setiap tahunnya. Banyak pengurus masjid, tokoh maupun pemuka agama memesan bedug di tempat usahanya.<>
Mereka ada yang datang secara langsung atau memesan lewat telepon. Pembeli bedug di tempatnya rata-rata merupakan kenalannya maupun konsumen baru yang mengetahui usahanya dari mulut ke mulut relasinya tersebut. Bukan hanya bedug saja, bapak empat orang anak ini juga memproduksi rebana maupun seperangkat alat musik balo-balo.
Setiap bulan, ia mengaku rata-rata mampu memproduksi antara 15-20 unit bedug. Harga bedug buatannya ini dijual bervariasi, mulai dari Rp 2 juta (berukuran 60 x 70 centimeter) hingga Rp 9 juta (ukuran 1 x 1,1 meter). Sedangkan untuk seperangkat alat rebana yang berjumlah 30 unit dijualnya antara Rp 2 juta - Rp 2,2 juta, sedangkan satu set balo balo dihargai Rp 2 juta.
Kini, bedug buatan keluarganya itu telah tersebar di berbagai daerah. Tak cuma Kabupaten/Kota Tegal saja, tetapi juga Pekalongan, Cirebon, Banten, Jakarta, Lampung hingga Padang, Provinsi Sumatera Barat. Demikian dikutip dari SuaraMerdeka. (sam)