Pelaku perampokan di rumah Ketua NU Bojonegoro, Slamet (42) asal Jl Tambaksari, Surabaya, mengakui beraksi sendirian tanpa adanya bantuan dari orang lain.
Slamet juga mengakui, sebelum beraksi, dia terlebih dahulu mengamati kediaman korban, H Wasisi, selama beberapa hari. Bahkan dia rela tidur di pos penjagaan polisi yang berada tepat di depan rumah korban, yang memang kosong di malam hari.<>
Tidak hanya itu, pelaku juga beberapa kali tidur di trotoar dan selalu mengamati rumah H Wasis. Bahan, beberapa warga sekitar yang tiap malam melihat gerak-gerik mencurigakan sempat akan melapor polisi.
Belum sampai dilaporkan, pelaku sudah beraksi dan untungnya tidak sampai bisa menyikat harta benda korban dan hanya bisa melukai istri H Wasis hingga dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Muna Anggita Kota Bojonegoro.
Pengakuan tersangka juga dibenarkan oleh Kepolsek Kalitidu, AKP Wijiyanto. Diterangkan, tersangka yang sejak tertangkap massa malam itu langsung disel dan diperiksa maraton.
“Namun, tersangka tidak membuka suara mengenai jaringannya,” kata Wijiyanto di Mapolsek Kalitidu, Polres Bojonegoro, Kamis (23/7) seperti dilaporkan beritajatim.com.
Dari hasil pemeriksaan, tersangka berangkat dari Surabaya dua minggu sebelum beraksi dengan menentukan sasaran terlebih dahulu. Untuk memilih rumah H Wasis, tersangka harus bertanya dan menggali informasi sebanyak mungkin. “Bahkan, tersangka rela tidur di trotoar dan di pos polisi yang tengah kosong,” tambahnya.
Untuk mengetahui seluk beluk tersangka, Polres Bojonegoro sedang mengusahakan untuk berkoordinasi dengan Polres Surabaya Timur untuk mengecek ke tempat tinggal tersangka. (mad)