Jakarta, NU Online
Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi meminta seluruh jajaran pengurus NU dari tingkatan pusat sampai ranting memberikan informasi yang cukup kepada warga NU mengenai profil dan visi-misi para calon presiden agar mereka tidak membeli kucing dalam karung.
“Institusi NU berkewajiban memberi informasi yang cukup kepada warga NU agar kebebasan yang diberikan, dilakukan secara pengertian dan tanggung jawab, bukan karena santunan. Dan itu diperlukan informasi yang cukup sehingga mereka tidak membeli kucing dalam karung,” katanya kepada NU Online di Jakarta, Jum’at (22/5).<>
Menurutnya, selama ini masyarakat memilih hanya karena diberi sembako karena kurang memahami latar belakang dan visi misi yang dibawa oleh seorang calon presiden. Ditegaskannya, pemberian informasi ini tidak menyalahi khittah NU, karena hanya menjelaskan latar belakang para capres dan seandainya nanti terpilih, akibatnya apa bagi warga NU. Institisi NU hanya memberikan kriteria, tetapi tidak menunjuk satu calon untuk dipilih.
Dikatakannya, warga NU sebenarnya keinginanya sederhana, bagaimana bagaimana pemimpin ini bisa dititipi agama, karena NU organisasi agama, jadi agama harus selamat. Kedua, bisa dititipi ekonomi karena warga NU orang kecil sehingga orang kecil ditumbuhkan ekonominya, bukan hanya disantuni yang satu hari habis. (mkf)
Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi meminta seluruh jajaran pengurus NU dari tingkatan pusat sampai ranting memberikan informasi yang cukup kepada warga NU mengenai profil dan visi-misi para calon presiden agar mereka tidak membeli kucing dalam karung.
“Institusi NU berkewajiban memberi informasi yang cukup kepada warga NU agar kebebasan yang diberikan, dilakukan secara pengertian dan tanggung jawab, bukan karena santunan. Dan itu diperlukan informasi yang cukup sehingga mereka tidak membeli kucing dalam karung,” katanya kepada NU Online di Jakarta, Jum’at (22/5).<>
Menurutnya, selama ini masyarakat memilih hanya karena diberi sembako karena kurang memahami latar belakang dan visi misi yang dibawa oleh seorang calon presiden. Ditegaskannya, pemberian informasi ini tidak menyalahi khittah NU, karena hanya menjelaskan latar belakang para capres dan seandainya nanti terpilih, akibatnya apa bagi warga NU. Institisi NU hanya memberikan kriteria, tetapi tidak menunjuk satu calon untuk dipilih.
Dikatakannya, warga NU sebenarnya keinginanya sederhana, bagaimana bagaimana pemimpin ini bisa dititipi agama, karena NU organisasi agama, jadi agama harus selamat. Kedua, bisa dititipi ekonomi karena warga NU orang kecil sehingga orang kecil ditumbuhkan ekonominya, bukan hanya disantuni yang satu hari habis. (mkf)
