Warta

Pengungsi Mulai Mengalir, Bisa mencapai 100 Ribu Jiwa

Jumat, 9 Mei 2003 | 04:01 WIB

Jakarta, NU.Online
Pertempuran di Aceh belum di mulai, tetapi penderitaan rakyat sudah berlangsung. Pengungsi mulai membanjiri tempat-tempat yang diperkirakan aman. Bupati Kabupaten Bireuen Mustafa A Glanggang mengatakan, saat ini saja jumlah pengungsi yang berada di wilayahnya mencapai 6.000 orang, atau sekitar 2500 keluarga. Mereka berasal dari kecamatan Peudada dan Jeumpa, Bireuen.

"Kami baru berani mengungsi kemarin sore. Kami benar-benar takut dengan baku tembak yang terjadi kemarin," kata Ahmadi, warga Bukit Paya.

<>

Sekitar 1250 keluarga atau sekitar 3000 pengungsi asal kecamatan Juli, Bireuen, mengungsi ke pelataran Masjid Jami Bireuen. Para petugas dari Palang Merah Indonesia (PMI) Bireuen mengalami kekurangan tenda dan obat-obatan.

Selain di tenda-tenda PMI, para pengungsi terpaksa menginap di masjid, gudang, sekolah atau rumah-rumah penduduk.Tentang penyebab meningkatnya jumlah pengungsi, Mustafa mengatakan itu terjadi akibat peningkatan kontak senjata antara GAM dan TNI di beberapa wilayah. Kontak itu sendiri akibat adanya pos baru TNI serta pengejaran ke daerah GAM.

Mustafa mengungkapkan, pihaknya belum berencana membuat barak khusus untuk pengungsi. Malah dalam setiap kesempatan dia dibantu TNI berupaya memulangkan pengungsi ke desa masing-masing. Pengungsi yang sudah bersedia pulang adalah penduduk Desa Gandapura.

Kepada pengungsi yang belum kembali, kata Mustafa, pemda hanya menyediakan lauk pauk seadanya. Sedangkan tentang adanya tudingan bahwa keberadaan pengungsi disebabkan rekayasa GAM, Mustafa mengatakan tidak tahu.

Sementara itu, dalam Rakor Kesra di Jakarta, Jusuf Kalla melontarkan kekhawatiran atas melonjaknya pengungsi akibat dilaksanakannya operasi terpadu, termasuk operasi pemulihan keamanan di Aceh. Pemerintah memperkirakan jumlah pengungsi di Aceh akan mencapai 100.000 orang.

Karena itu, dalam waktu darurat pemerintah akan menempuh langkah darurat, membangun 300 kamp pengungsi di Bireuen. "Kita akan menyiapkan evakuasi penduduk, mendirikan tenda pengungsi, puskesmas keliling dan ambulans," ujar Jusuf Kalla.

Selain itu pemerintah juga akan menempuh langkah darurat untuk mengatasi masalah pendidikan akibat anak-anak yang tidak bisa bersekolah, sanitasi, kesehatan, dan masalah di bidang agama.

Penanganan pengungsi pada tahap darurat akan dilaksanakan Satuan Koordinasi Pelaksanaan Penanggulangan Bencana Alam (Satkorlak PBA) kabupaten. Pemerintah pusat juga akan mengirim tim permanen.(kcm/mkf)


Terkait