Warta

Pengembangan Kerjasama NU –Timur Tengah

Kamis, 29 Mei 2003 | 18:53 WIB

Jakarta, NU Online
PBNU melalui Lajnah Ta’Lief Wan Nasr (LTN-NU) atau Lembaga Penelitian dan Pengembangan Informasi NU berhasil mengupayakan kerjasama dengan negara-negara Timur Tengah untuk pengembangan iptek dengan melakukan penerjemahan Indonesia – Arab /Arab – Indonesia, menyelenggarakan diskusi akademik secara periodik, dan Pertukaran kebudayaan Indonesia – Arab dan kegiatan lainnya untuk kemajuan bersama.

Forum kerjasama ini merupakan upaya tindak lanjut dari seminar Prospek Hubungan RI dan Negara-Negara Timur Tengah Pasca Perang Irak yang diadakan pada waktu yang sama (27/05) di Graha PBNU Lt 8. Dalam seminar tersebut terungkap bahwa negara-negara Timur Tengah juga sedang serius menghadapi bahaya terorisme. Mereka saat ini sedang berusaha keras mengatasi berbagai macam bentuk terorisme yang mengancam negara mereka.

<>

Kasus terorisme terbaru di Timur Tengah adalah pengeboman di Arab Saudi ataupun di Casablanca Aljazair yang menewaskan banyak orang dan menimbulkan korban luka  yang juga banyak. Hal ini tentu saja mengganggu keamanan negeri tersebut dan juga persepsi yang buruk bahwa agama Islam adalah agama kekerasan. Untuk itu perlu dikembangkan bahwa Islam adalah agama yang mencintai perdamaian.

Para duta besar yang hadir dalam acara tersebut sangat bergembira dengan adanya acara ini. Mereka berpendapat bahwa acara ini merupakan satu perhatian dari sesama umat Islam untuk mengatasi berbagai permasalahan umat yang saat ini semakin kompleks, termasuk isu terorisme dan penjajahan Amerika atas Irak.

Duta besar Syiria yang hadir dalam acara tersebut malah meminta agar kegiatan seminar tersebut diadakan secara rutin dengan tema-tema khusus sehingga dapat membantu memahami permasalahan yang terjadi dengan lebih baik dan juga mengembangkan komunikasi antara Indonesia dan secara khusus PBNU dengan negara-negara Timur Tengah  yang semakin baik.

Usaha kerjasama yang diharapkan segera dapat diwujudkan dalam waktu dekat adalah pengiriman guru agama dari pesantren untuk mengikuti short course dan pemberian beasiswa pada pelajar yang berprestasi untuk belajar di Timur Tengah.

Dalam seminar tersebut juga terungkap negara-negara arab sangat mengharapkan adanya kerjasama yang lebih baik dengan organisasi-organisasi keagamaan di Indonesia, tidak hanya NU tetapi juga Muhammadiyah daln organisasi lainnya untuk mengembangkan agama Islam.

Acara ini dihadiri dubes Mesir, Yaman Tunisia, Aljazair Qatar, Libanon, Syiria, Konsulat Libia, perwakilan dari Sudan dan Libia. Dari dalam negeri hadir banom-banom NU, perguruan tinggi, LSM dan lembaga pemerintah. Pembicara dalam acara tersebut diisi oleh KH Hasyim Muzadi,  KH Said Aqiel Siradj, perwakilan departemen luar negeri dan departemen agama, serta para duta besar dari negara sahabat tersebut diatas.(mkf)


Terkait