Warta

Pemuka Agama Dunia Kecam Larangan Menara Mesjid di Swiss

Senin, 30 November 2009 | 23:44 WIB

Kairo, NU Online
Para pemuka agama di seluruh dunia mengecam referendum di Swiss yang melarang membangun menara-menara mesjid. Para pemuka agama dari Indonesia, Mesir, Swiss dan juga pemimpin Vatikan mengecam pemungutan suara tersebut yang dianggap sebagai tamparan pada kebebasan beragama.

Vatikan juga mendukung pernyataan Uskup Swiss yang mengkritik hasil referendum itu karena memperumit "masalah hidup berdampingan antar agama dan budaya". Imam Besar Mesir Ali Gomaa menggambarkan larangan itu sebagai penghinaan terhadap perasaan komunitas Muslim di Swiss dan negara lain.<>

Menteri Luar Negeri Perancis Bernard Kouchner menyatakan kaget dengan larangan yang menurutnya, memperlihatkan "perasaan tidak toleransi" dan harus diubah.

Hasil referendum hari Minggu itu menyebabkan para pemimpin sekular Eropa kecewa. "Saya agak terkejut dengan keputusan itu," ujar Kouchner seperti dikutip radio RTL Perancis. "Ini perilaku tak toleran dan saya membenci perilaku itu. Saya berharap Swiss segera mengubah keputusan itu dengan segera."

Lebih dari 57,5% suara dan 22 dari 26 propinsi mendukung larangan pembangunan menara mesjid itu dalam referendum hari Minggu. Usul itu diajukan oleh Partai Rakyat Swiss, SVP, yang merupakan partai terbesar di parlemen, dan menyatakan menara mesjid ini merupakan tanda Islamisasi.

Pemerintah Swiss sebelumnya menentang larangan itu dengan menyatakan langkah itu akan membuat jelek citra Swiss terutama di dunia Islam.

Hasil referendum ini adalah kabar buruk bagi pemerintah Swiss yang khawatir akan terjadi kerusuhan di komunitas Muslim negara itu. Warga Swiss memang prihatin dengan peningkatan jumlah imigrasi - dan juga kebangkitan Islam - dan mereka tidak mengindahkan permintaan pemerintah.

Pemerintah Swiss mengatakan menerima hasil referendum dan tidak akan lagi mengeluarkan ijin pembangunan menara mesjid baru. (BBC)


Terkait